BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu
unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama
(Miessler, 1991). Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan perbedaan sifat
yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan
unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan
unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam (Sharpe,
1992).
Meskipun keadaan oksidasi positif tiga
(+3) merupakan karakteristik utama untuk semua unsur golongan IIIA, keadaan
positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam senyawaan semua unsur golongan
IIIA kecuali boron, dan untuk thallium keadaan tersebut merupakan
keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium menunjukkan kemiripan dengan
banyak unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill
platypus di antara unsur-unsur lainnya (Sharpe, 1992). Sifat
– sifat unsur golongan III A.
B
|
Al
|
Ga
|
In
|
Tl
|
|
Nomor atom
|
5
|
13
|
31
|
49
|
81
|
Jari - jari atom (Aᵒ)
|
0, 80
|
1,25
|
1,24
|
1,50
|
1,55
|
Jari-jari ion (Aᵒ)
|
-
|
0,45
|
0,60
|
0,81
|
0,95
|
Kerapatan (g/cmᶾ)
|
2,54
|
2,70
|
5,90
|
7,30
|
11,85
|
Titik leleh (ᵒK)
|
2300
|
932
|
303
|
429
|
577
|
Titik didih (ᵒK)
|
4200
|
2720
|
2510
|
2320
|
1740
|
Energi ionisasi (l) (kJ/mol)
|
807
|
577
|
579
|
556
|
590
|
Energi ionisasi (ll) (kJ/mol)
|
2425
|
1816
|
1979
|
1820
|
1971
|
Energi ionisasi (lll) (kJ/mol)
|
3658
|
2744
|
2962
|
2703
|
2874
|
Tabel diatas menunjukan
ringkasan beberapa sifat penting dari unsur – unsur golongan IIIA. Fakta yang
terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik lelah Galium yang relatif
rendah, peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas kebawah
dalam satu golongan; tingginya eergi ionisani dari golongan nonlogam (boron)
dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Kecenderungan
sifat logam golongan IIIA:
·
Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali
logam Al.
·
Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl.
·
Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung
berkurang dari Al – Tl.
·
Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah
dari Al – Tl.
·
Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga –
Tl, kecuali Al memiliki titik cair yang besar.
·
Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al
– Tl.
B.
Tujuan
Ø Mengetahui apa saja unsur logam pada golongan IIIA.
Ø Memahami sifat fisik dan kimia unsur golongan IIIA.
Ø Mengetahui Reaksi yang terjadi pada unsur golongan
IIIA.
Ø Memahami Manfaat atau kegunaan unsur logam utama.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
UNSUR-UNSUR SENYAWA GOLONGAN IIIA
1. Boron
Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan
halogen ( yang disebut sebagai halida), dengan oksigen
(yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan
beberapa senyawa boron lainnya. Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi
boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi tersebut kurang berguna untuk
unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa boron yang terbentuk,
bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ).
· Hidrida
Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy. Diborane (6): B2H6, Decaborane (14): B10H14, Hexaborane (10): B6H10, Pentaborane (9): B5H9, Pentaborane (11): B5H11, Tetraborane (10): B4H10.
· Flourida
Senyawa –senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai
berikut : Boron trifluoride: BF3, Diboron tetrafluoride: B2F4.
· Nitrida.
Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya
adalah senyawa putih padatan dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama
boron nitrida. Beberapa alasan yang menarik tentang boron nitrida adalah
kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada tekanan tinggi, boron nitride berubah
menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya mendekati intan). Nitrida juga
berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor) seperti
logam. Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.
2. Aluminium
· Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada
suhu 8000 C. Itu dihidrolisis dengan air membentuk ammonia
dan aluminium hidroksida.
· Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari
trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen. Ini dibakar secara meledak pada
udara. Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi aluminium klorida pada
litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari pelarut.
· Aluminium oksida (Al2O3) dapat dibuat dengan pembakaran
oksigen atau pemanasan hidroksida,nitrat atau sulfat. Pada unsur halogen - aluminium
iodida : AlI3, - aluminium flourida : AlF3.
3.
Galium
Pada unsur
halogen membentuk :- Galium triklorida : GaCl3,- Galium
(III) bromida GaBr3,- Galium (III) iodida : GaI3, - Galium
(III) flourida : GaF3, Galium (II) selenida, Galium (II)
sulfida,
Galium (II) tellurida, Galium (III) tellurida, Galium (III)
selenida,
Galium (III) arsenida.
4.
Indium
Senyawa –senyawa indium jarang ditemukan oleh manusia. Semua
senyawa indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa –senyawa
indium dapat merusak hati, ginjal dan jantung. Pada unsur halogen.- Indium (I)
Bromida.
- Indium (III)
Bromida.
- Indium (III)
Klorida.- Indium
(III) Flourida.
Indium (III)
Sulfat. Indium (III)
Sulfida.Indium (III)
Selenida.Indium (III)
Phosfida.indium (III)
Nitrida.
Indium (III)
Oksida.
5.
Talium
Senyawa talium pada flourida : TlF,
TlF3, Senyawa talium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2,
Tl,Cl3. Senyawa talium pada bromida : TlBr, Tl2Br4.
Senyawa talium pada iodida : TlI, TlI3. Senyawa talium
pada oksida : Tl2O, Tl2O3. Senyawa talium
pada sulfida : Tl2S. Senyawa talium pada selenida : Tl2Se.
B.
KELIMPAHAN
UNSUR DI ALAM
1. Boron
Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah
serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras
(9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah
ditemukan bebas dalam alam. Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai
asam othorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan
sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain
dianggap sebagai serat optik alami. Sumber-sumber penting boron adalah
rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di
gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax
yang banyak juga ditemukan di Turkey. Boron muncul secara alami sebagai
campuran isotop 10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B
80.22%.
2. Alumunium
Aluminium terdapat melimpah dalam
kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %. Dengan kelimpahan sebesar itu, aluminium
merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta merupakan
unsur logam yang paling melimpahtetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas
di alam. Mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan
satu-satunya sumber aluminium. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium
oksida (Al2O3). Kriloit digunakan pada peleburan
aluminium, sedangkan tanah liat banyak digunakan untuk membuat batubata,
keramik.Kelimpahan Aluminium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 81,300.
Aluminium ialah logam paling berlimpah.Aluminium (Al) adalah unsur logam yang
biasa dijumpai dlm kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan
mika.
3. Galium
Di dalam alam jumlahnya sedikit, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit, magnetit dan kaolin.
Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi Galium (Ga) terdapat di
logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium dalam kulit bumi (ppm) sebesar
15. Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam,
tetapi dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk
campuran seng, serta biji tungsten, timah dan besi. Kelimpahan Indium
dalam kulit bumi (ppm) sebesar 0,1. Di alam talium terdapat
dalam bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium yang terdapat
dalam bentuk gabungan dengan pirit, campuran seng dan hematit.
4. Indium (berasal dari garis terang indigo pada
spektrumnya).
Unsur ini ditemukan oleh Reich and
Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun 1924, hanya
satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk terisolasi.
Ketersediaanya mungkin sebanyak perak. Sekitar 4 juta troy ons indium diproduksi
di negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons setiap
tahunnya. Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut,
berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam
asam. Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala
dan terbakar.
Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi
secara komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.
5. Talium
Ditemukan
secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen ini diambil dari
garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy
pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan. Talium adalah
unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium terdapat di crooksite,
lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites.
Manganes nodules, ditemukan di dasar samudera juga mengandung talium.
C.
SIFAT FISIKA UNSUR
UNSUR
|
Atomic
Number
|
Relative
Atomic
Mass
|
Melting
Point/K
|
Density/kg
m-3
|
B
|
5
|
10.81
|
2573
|
2340
|
Al
|
13
|
26.98
|
933.52
|
2698
|
Ga
|
31
|
69.72
|
302.9
|
5907
|
In
|
49
|
114.82
|
429.32
|
7310
|
Tl
|
81
|
204.38
|
576.7
|
11850
|
ü Jari- Jari Atom
Atomic Radius/nm
|
Ionic Radius/nm (M3+)
|
|
B
|
0.0790
|
|
Al
|
0.1431
|
0.057
|
Ga
|
0.1221
|
0.062
|
In
|
0.1626
|
0.092
|
Tl
|
0.1704
|
0.105
|
ü Keelektronegatifan
Unsur
|
Energi
ionisasi 1st kJ/mol
|
Energi
ionisasi
2nd
kJ/mol
|
Energi
ionisasi
3rd
kJ/mol
|
B
|
800.6
|
2427
|
3660
|
Al
|
577.4
|
1816.6
|
2744.6
|
Ga
|
578.8
|
1979
|
2963
|
In
|
558.3
|
1820.6
|
2704
|
Tl
|
589.3
|
1971
|
2878
|
D. SIFAT KIMIA
UNSUR
1.
Boron
Boron lebih
bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia
boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur
metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah
serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras
(9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah
ditemukan bebas dalam alam. Ciri-ciri
optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai
boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang
baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan
mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron
sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan
kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.
2.
Aluminium
Aluminium sangat lunak dan
kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga
potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Tahan korosi dan tidak beracun
maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan
lain-lain. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus
makanan, obat, dan rokok.Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena
terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan
ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan
melting point (titik lebur). Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600
derajat C dan aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC. Aluminium
merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat.
Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan
bermacam-macam penampang serta tahan korosi.
3.
Galium
Sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat
yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar
dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan
bijih seng.
Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk
cair dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada
termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada
tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya.
Oleh karena itu proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi.
Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1%
jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak
boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak
tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap
serangan asam-asam mineral.
4.
Indium
Logam
yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di
dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin
( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari
tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang
dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik
didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak).
Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan
terbakar.
5. Talium
Talium adalah logam yang lembut dan
berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Talium
termasuk logam miskin. Talium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi
ketika bersentuhan dengan udara, talium dengan cepat memudar menjadi warna
kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika talium berada di udara dalam
jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika talium
berada di air maka akan terbentuk talium hidroksida. Oksida akan terbentuk jika
membiarkan talium di udara dan hidrida dapat terbentuk jika tercampur dengan
air. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau.
E. CARA PEMBUATAN
UNSUR GOLONGAN IIIA
1. Boron
Kristal
boron murni dapat dipersiapkan dengan cara reduksi fase uap boron triklorida
atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang dipanaskan dengan listrik.
Boron yang tidak murni (amorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan
dapat dipersiapkan dengna cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk
magnesium. Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia
secara komersil. Boron bukan konduk Dalam Pembuatan Boron, menurut Moissan,
unsure ini diperoleh melalui perubahan menjadi asam borat yang disusul kemudian
dengan dehidrasi menjadi B2O3, kemudian direduksi dengan logam magnesium.
Hasil yang didapatkan berupa boron amorf yang mengandung 80% – 90% boron. Boron
yang kemurniannya tinggi untuk semikonduktor, menurut Kiessling dapat diperoleh
lewat reduksi BBr3dengan Hidrogen pada suhu 800oC.tor listrik yang bagus pada
suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
2. Alumunium
Dibandingkan
dengan logam lain, proses ekstraksi aluminium dari batuannya memerlukan energi
yang tinggi untuk mereduksi Al2O3. Proses reduksi ini
tidak semudah mereduksi besi dengan menggunakan batu bara, karena aluminium
merupakan reduktor yang lebih kuat dari karbon. Proses produksi aluminium
dimulai dari pengambilan bahan tambang yang mengandung aluminium (bauksit,
corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan sebagainya). Selanjutnya, bahan
tambang dibawa menuju proses Bayer.
Proses
Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahan
tambang yang mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida pada
temperatur 175 oC sehingga menghasilkan aluminium hidroksida, Al(OH)3.
Aluminium hidroksida lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000 oC
sehingga terbentuk alumina dan H2O yang menjadi uap air. Setelah
Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult. Proses Hall-Heroult dimulai dengan melarutkan alumina dengan
leelehan Na3AlF6, atau yang biasa disebut cryolite.
Larutan lalu dielektrolisis dan akan
mengakibatkan aluminium cair menempel pada anoda, sementara oksigen dari
alumina akan teroksidasi bersama anoda yang terbuat dari karbon, membentuk
karbon dioksida. Elektrolisis aluminium dalam proses Hall-Heroult menghabiskan
energi yang cukup banyak. Rata-rata konsumsi energi listrik dunia dalam
mengelektrolisis alumina adalah 15 kWh per kilogram aluminium yang dihasilkan.
Energi listrik menghabiskan sekitar 20-40% biaya produksi aluminium di seluruh
dunia.
Gambar
10: Diagram Proses Hall-Heroult yang disederhanakan. Perhatikan letak katoda
yang berada di dasar wadah, untuk mengantisipasi massa jenis aluminium cair
yang lebih tinggi dibandingkan larutan cryolite-alumina
3. Galium, Indium dan Talium
Galium (Ga) biasanya adalah hasil samping dari
produksi Aluminium pemurnian bauksit dengan proses bayer. Elektrolisis
menggunakan elektroda Hg memberikan konsentrasi dan elektrolisis menggunakan
katoda stanleysteel dari natrium galat, menghasilkan leburan logam Galium (Ga).
Tl
biasanya diperoleh dengan elektrolisis larutan garam-garamnya dalam air,
bagi Ga dan In kemungkinan ini bertambah karena besarnya tegangan lebih untuk
evolusi hidrogen dari logam-logam ini. Indium (In) biasanya diperoleh
dengan elektrolisis larutan garam-garamnya dalam air, bagi Ga dan In
kemungkinan ini bertambah karena besarnya tegangan lebih untuk evolusi hydrogen
dari logam-logam ini. Selain itu talium terdapat di crooksite,
lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites dan
diambil dengan cara memanggang bijih ini. Talium juga dapat diambil dengan cara
melebur bijih timbal dan seng. Proses pengambilan talium agak kompleks dan
tergantung sumbernya.
F. REAKSI PADA UNSUR GOLONGAN IIIA
Reaksi- reaksi yang terjadi pada Golongan III A yaitu
sebagai berikut :
1.
Boron
·
Reaksi
dengan Udara
4B + 3O2 (g)
→ 2 B2O
·
Reaksi
dengan Air
Boron tidak dapat beraksi dengan air pada kondisi
normal
·
Reaksi
dengan Halogen
2B(s) + 3X2(g) à 2BX3
; X = F,Cl,Br,I
·
Reaksi dengan Asam
Boron
tidak bereaksi dengan pemanasan asam, misalnya asam hidroklorida (HCl) ataupun
dengan pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk
mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.
2. Aluminium
·
Reaksi dengan Udara
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan
logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi
logam agar tahan terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara.
Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan).
Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium
(III) oksida.
Al2O3.4Al (s) + 3O2 (l )
→ 2 Al2O3
· Reaksi dengan Air
Aluminium
tidak dapat bereaksi dengan air, hal ini dikarenakan logam aluminium juga tidak dapat bereaksi dengan air karena adanya lapisan
tipis oksida
· Reaksi aluminium dengan halogen
Aluminium dapat bereaksi
dengan unsur –unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2),
bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III)
iodida, aluminium (III) bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s)
+ 3I2 (l) → 2 Al2I6 (s)
2Al (s)
+ 3Cl2 (l) → 2 Al2 Cl3
2Al (s)
+ 3Br2 (l) → 2 Al2 Br6
· Reaksi aluminium dengan asam
Logam
aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al
(III) bersama dengan gas hidrogen.
2Al (s)
+ 3H2SO4 (aq) → 2Al 3+ (aq)
+ 2SO4 2- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s)
+ 6HCl (aq) → 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq)
+ 3H2 (g)
· Reaksi aluminium dengan basa
Aluminium larut
dengan natrium hidroksida.
2Al (s)
+ 2 NaOH (aq) + 6 H2O → 2Na+(aq) +
2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g)
3. Galium
· Reaksi
galium dengan asam
Ga2O3 + 6 H+ → 2 Ga3+
+ 3 H2
Ga (OH)3
+ 3 H+ → Ga3+ + 3 H2O
· Reaksi
galium dengan basa
Ga2O3
+ 2 OH- → 2 Ga(OH)4-
Ga (OH)3 + OH- → Ga(OH)4-
4. Indium
· Reaksi indium dengan udara
In3+ + O2 → In2O3
· Reaksi indium dengan asam
Indium bereaksi
dengan HNO3 15 M
In3+ + 3HNO3 → In(NO3)3
+ 3H+
Indium juga
bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl → InCl3 + 3H+
5. Talium
· Reaksi talium dengan udara
Talium bereaksi dengan oksida mirip dengan Galium,
namun Talium hanya menghasilkan TI2O3 yang berwarna hitam
cokelat yang terdekomposisi menjadi Tl2O pada suhu 100oC
2 Tl (s) + O2 (g)
→ Tl2O
· Reaksi Talium dengan
air
Talium kelihatannya tidak
bereaksi dengan air. Logam talium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut
dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
2 Tl (s) + 2H2O (l) →
2 TlOH (aq) + H2 (g)
· Reaksi Talium dengan
halogen
Logam talium
bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2),
klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III)
flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini
bersifat racun.
2 Tl (s) + 3 F2 (g) → 2
TiF3 (s)
2
Tl (s) + 3 Cl2 (g) → 2 TiCl3 (s)
2 Tl (s) + 3 Br2 (g)
→ 2 TiBr3 (s)
· Reaksi talium dengan asam
Talium
larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam
talium yang dihasilkan tidak larut.
G. KEGUNAAN UNSUR GOLONGAN IIIA
1. Kegunaan Unsur Boron
Asam borik digunakan dalam produk
tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca
borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.
Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Permintaan filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.
Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Permintaan filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.
2. Kegunaan Unsur
Aluminium
Dalam bidang rumah tangga, aluminium banyak digunakan
sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan aplikasi lainnya
dimanan logam yangmudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
· Walau konduktivitas listriknya hanya
60% dari tembaga, tetapi ia digunakansebagai bahan transmisi karena ringan.
· Campuran logam aluminium dengan
tembaga, magnesium, silikon,mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk
sifat-sifat yang membuataluminium dapat dijadikan sebagai bahan penting dalam
konstruksi pesawatmodern dan roket. Sebagai pelapis pelindung logam lainnya,
logam ini jika diuapkan di vakummembentuk lapisan yang memiliki reflektivitas
tinggi untuk cahaya yang tampakdan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam
dibawahnya proses oksidasisehingga tidak menurunkan nilai logam
yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untukmemproteksi kaca teleskop dan
kegunaan lainnya.
A. Kegunaan Unsur Galium
· Bahan semi konduktor, terutama dalam bioda
pemancar cahaya
· Menjadi alloy
4. Kegunaan Unsur
Indium
· Untuk industri layar datar (flat
monitor).
· Sebagai campuran logam.
· Sebagai batang control dalam reactor
atom.
· Senyawa Indium (In) tertentu
merupakan bahan semikonduktor yang mempunyai karakteristik unik.
5. Kegunaan Unsur
Talium
· Beberapa jenis reaksi gelombang
dimanfaatkan dalam system komunikasi militer.
· Talium sulfat, yang tak berwarna,
tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi hama.
· Talium yang dihasilkan dari kristal
natrium iodida dalam tabung photomultiplier digunakan pada alat pendeteksi
radiasi sinar gamma.
· Kristal talium bromoiodide untuk
memancarkan radiasi inframerah dan kristal talium oksisulfida untuk mendeteksi
campuran talium dengan raksa membentuk cairan logam yang membeku, pada suhu
-60 0C digunakan untuk membuat thermometer suhu rendah dan
RELAY.
· Dipakai dalam pembuatan roket dan
kembang api.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Unsur- unsur
dari logam utama golongan IIIA adalah : boron (B), Alumunium (Al), Galium (Ga),
Indium (In), Talium (TI).
2.
Semua unsur dari
logam utama golongan IIIA umumnya dapat
bereaksi dengan air, udara, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
3.
Boron dan aluminium hanya mempunyai satu bilangan oksidasi +3.Unsur Ga,
In dan Tl senyawaannya dikenal dengan bilngan oksidasi +1. Bilangan oksidasi +3
relatif kurang stabil dibandingkan +1 dan Talium hampir semua senyawaannya
mempunyai bilangan Oksidasi +1.
4.
Dan Unsur-unsur pada
golongan ini di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk
senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk
dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.
5.
Semua senyawa
memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dalam industri.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses pada tanggal 24-12-2013, Pukul : 15.00 WIB
2. Http:// kimia.upi.edu/
Diakses pada tanggal 25-12-2013, Pukul : 12.00 WIB
Diakses pada tanggal 26-12-2013, Pukul : 16.00 WIB
Diakses pada tanggal 28-12-2013, Pukul : 17.00 WIB