Saturday 18 January 2014

Makalah Kimia Dasar



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
          Unsur-unsur pada golongan IIIA mencakup satu unsur non-logam dan empat unsur lainnya yang memiliki sifat kelogaman yang sama (Miessler, 1991). Unsur-unsur pada golongan IIIA menunjukkan perbedaan sifat yang cukup bervariasi. Boron merupakan unsur non-logam, aluminium merupakan unsur logam namun menunjukkan banyak kemiripan sifat kimia dengan boron, dan unsur sisanya seluruhnya memiliki karakteristik sebagai unsur logam (Sharpe, 1992).
     Meskipun keadaan oksidasi positif tiga (+3) merupakan karakteristik utama untuk semua unsur golongan IIIA, keadaan positif satu (+1 atau + saja) terdapat dalam senyawaan semua unsur golongan IIIA kecuali boron, dan  untuk thallium keadaan tersebut  merupakan keadaan oksidasi yang stabil. Faktanya thallium menunjukkan kemiripan dengan banyak unsur lain (alkali tanah, perak, merkuri, dan timbal ) sehingga disebut duckbill platypus di antara unsur-unsur lainnya (Sharpe, 1992). Sifat – sifat unsur golongan III A.

B
Al
Ga
In
Tl
Nomor atom
5
13
31
49
81
Jari - jari atom (Aᵒ)
0, 80
1,25
1,24
1,50
1,55
Jari-jari ion (Aᵒ)
-
0,45
0,60
0,81
0,95
Kerapatan (g/cmᶾ)
2,54
2,70
5,90
7,30
11,85
Titik leleh (ᵒK)
2300
932
303
429
577
Titik didih (ᵒK)
4200
2720
2510
2320
1740
Energi ionisasi (l) (kJ/mol)
807
577
579
556
590
Energi ionisasi (ll) (kJ/mol)
2425
1816
1979
1820
1971
Energi ionisasi (lll) (kJ/mol)
3658
2744
2962
2703
2874

  Tabel diatas menunjukan ringkasan beberapa sifat penting dari unsur – unsur golongan IIIA. Fakta yang terpenting pada tabel diatas adalah tingginya titik lelah Galium yang relatif rendah, peningkatan yang signifikan pada potensial reduksi dari atas kebawah dalam satu golongan; tingginya eergi ionisani dari golongan nonlogam (boron) dan besarnya peningkatan kepadatan dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Kecenderungan sifat logam golongan IIIA:
·         Jari-jari logam cenderung berkurang dari Ga- Tl, kecuali logam Al.
·         Jari-jari ion cenderung meningkat dari Al – Tl.
·         Energi ionisasi pertama unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl.
·         Keelektronegatifan unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Al – Tl.
·         Titik cair unsur golongan IIIA cenderung bertambah dari Ga – Tl, kecuali Al memiliki titik cair yang besar.
·         Titik didih unsur golongan IIIA cenderung berkurang dari Al – Tl.
  
B.     Tujuan
Ø  Mengetahui apa saja unsur logam pada golongan IIIA.
Ø  Memahami sifat fisik dan kimia unsur golongan IIIA.
Ø  Mengetahui Reaksi yang terjadi pada unsur golongan IIIA.
Ø  Memahami Manfaat atau kegunaan unsur logam utama.
                                                                  
















BAB II
PEMBAHASAN

A.    UNSUR-UNSUR  SENYAWA GOLONGAN IIIA
1. Boron
   Pada bagian ini kita akan membahas beberapa persenyawaan boron dengan halogen ( yang disebut sebagai halida), dengan oksigen (yang dikenal dengan oksida), dengan hidrogen (yang dikenal dengan hidrida) dan beberapa senyawa boron lainnya.  Untuk setiap senyawa, bilangan oksidasi boron sudah diberikan, tetapi bilangan oksidasi tersebut kurang berguna untuk unsur-unsur blok p khususnya. Tetapi umumnya dari senyawa boron yang terbentuk, bilangan oksidasinya adalah tiga ( 3 ).
·     Hidrida
  Istilah hidrida digunakan untuk mengindikasikan senyawa dengan jenis MxHy. Diborane (6): B2H6, Decaborane (14): B10H14, Hexaborane (10): B6H10, Pentaborane (9): B5H9, Pentaborane (11): B5H11, Tetraborane (10): B4H10.

·     Flourida
  Senyawa –senyawa boron yang terbentuk dengan flourida adalah sebagai berikut : Boron trifluoride: BF3, Diboron tetrafluoride: B2F4.

·     Nitrida.
  Ketika boron dipanaskan dengan unsur nitrogen, hasilnya adalah senyawa putih padatan dengan bentuk empiris BN yang disebut dengan nama boron nitrida. Beberapa alasan yang menarik tentang boron nitrida adalah kemiripan strukturnya dengan grafit. Pada tekanan tinggi, boron nitride berubah menjadi lebih padat, lebih keras ( kekerasannya mendekati intan). Nitrida juga berperan sebagai penghambat elektrik tetapi mengalirkan haba (kalor) seperti logam. Unsur ini juga mempunyai sifat pelincir sama seperti grafit.




2.  Aluminium
·    Aluminium Nitrida (AlN) dapat dibuat dari unsur-unsur pada suhu 8000 C. Itu dihidrolisis dengan air membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.
·   Aluminium hidrida (AlH3)n dapat dihasilkan dari trimetilaluminium dan kelebihan hydrogen. Ini dibakar secara meledak pada udara. Aluminium hidrida dapat juga dibuat dari reaksi aluminium klorida pada litium klorida pada larutan eter, tetapi tidak dapat diisolasi bebas dari pelarut.
·   Aluminium oksida (Al2O) dapat dibuat dengan pembakaran oksigen atau pemanasan hidroksida,nitrat atau sulfat. Pada unsur halogen - aluminium iodida : AlI3, - aluminium flourida : AlF3.
3.   Galium
     Pada unsur halogen membentuk :- Galium triklorida : GaCl3,- Galium (III) bromida GaBr3,- Galium (III) iodida : GaI3, - Galium (III) flourida : GaF3, Galium (II) selenida, Galium (II) sulfida, Galium (II) tellurida, Galium (III) tellurida, Galium (III) selenida, Galium (III) arsenida.

4.   Indium
  Senyawa –senyawa indium jarang ditemukan oleh manusia. Semua senyawa indium seharusnya dipandang sebagai racun. Senyawa –senyawa indium dapat merusak hati, ginjal dan jantung. Pada unsur halogen.- Indium (I) Bromida. - Indium (III) Bromida. - Indium (III) Klorida.- Indium (III) Flourida. Indium (III) Sulfat. Indium (III) Sulfida.Indium (III) Selenida.Indium (III) Phosfida.indium (III) Nitrida. Indium (III) Oksida.

5.   Talium
  Senyawa talium pada flourida : TlF, TlF3, Senyawa talium pada klorida : TlCl, Tl,Cl2, Tl,Cl3. Senyawa talium pada bromida : TlBr, Tl2Br4. Senyawa talium pada iodida : TlI, TlI3. Senyawa talium pada oksida : Tl2O, Tl2O3. Senyawa talium pada sulfida : Tl2S. Senyawa talium pada selenida : Tl2Se.




B.     KELIMPAHAN UNSUR DI ALAM
1.    Boron
     Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam. Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asam othorboric dan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam boron dan colemantie. Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami.  Sumber-sumber penting boron adalah rasorite (kernite) dan tincal (bijih borax). Kedua bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave. Tincal merupakan sumber penting boron dari Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey.  Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop 10B sebanyak 19.78% dan isotop 11B 80.22%.
2.    Alumunium
        Aluminium terdapat melimpah dalam kulit bumi, yaitu sekitar 7,6 %.  Dengan kelimpahan sebesar itu, aluminium merupakan unsur ketiga terbanyak setelah oksigen dan silikon, serta merupakan unsur logam yang paling melimpahtetapi tidak ditemukan dalam bentuk unsur bebas di alam. Mineral aluminium yang bernilai ekonomis adalah bauksit yang merupakan satu-satunya sumber aluminium. Bauksit mengandung aluminium dalam bentuk aluminium oksida (Al2O3). Kriloit digunakan pada peleburan aluminium, sedangkan tanah liat banyak digunakan untuk membuat batubata, keramik.Kelimpahan Aluminium dalam kulit bumi (ppm) sebesar 81,300.  Aluminium ialah logam paling berlimpah.Aluminium (Al) adalah unsur logam yang biasa dijumpai dlm kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika.
3.    Galium
      Di dalam alam jumlahnya sedikit, yaitu dalam bentuk bauksit, pirit, magnetit dan kaolin. Biji Galium (Ga) sangat langka tetapi Galium (Ga) terdapat di logam-logam yang lain. Kelimpahan Galium dalam kulit bumi (ppm) sebesar  15.  Indium tidak pernah ditemukan dalam bentuk logam bebas di alam, tetapi dalam bentuk sulfida (In2S3) dan dalam bentuk campuran seng, serta biji tungsten, timah dan besi. Kelimpahan Indium  dalam kulit bumi (ppm) sebesar  0,1. Di alam talium terdapat dalam bentuk batu-batuan dan merupakan keluarga logam aluminium yang terdapat dalam bentuk gabungan dengan pirit, campuran seng dan hematit.


4.   Indium (berasal dari garis terang indigo pada spektrumnya).
     Unsur ini ditemukan oleh Reich and Richter, yang kemudian mengisolasi logam ini. Sampai pada tahun 1924, hanya satu gram yang tersedia di seluruh dunia dalam bentuk terisolasi. Ketersediaanya mungkin sebanyak perak. Sekitar 4 juta troy ons indium diproduksi di negara-negara maju. Kanada memproduksi lebih dari 1 juta troy ons setiap tahunnya.  Indium adalah logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.  Indium sering diasosiasikan dengan seng dan dari bahan inilah indium diproduksi secara komersil. Ia juga ditemukan di bijih besi, timbal dan tembaga.

5.     Talium
      Ditemukan secara spektroskopis oleh Crookes pada tahun 1861. Nama elemen ini diambil dari garis hijau di spektrumnya. Logam ini berhasil diisolasi oleh Crookes dan Lamy pada tahun 1862 pada saat yang bersamaan. Talium adalah unsur kimia dengan simbol Tl dan mempunyai nomor atom 81. Talium terdapat di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites. Manganes nodules, ditemukan di dasar samudera juga mengandung talium.













C.    SIFAT FISIKA UNSUR

  UNSUR
Atomic
Number
Relative
Atomic Mass
Melting
Point/K
Density/kg
m-3
B
5
10.81
2573
2340
Al
13
26.98
933.52
2698
Ga
31
69.72
302.9
5907
In
49
114.82
429.32
7310
Tl
81
204.38
576.7
11850

ü  Jari- Jari Atom

   
Atomic Radius/nm
Ionic Radius/nm (M3+)
B
0.0790
 
Al
0.1431
0.057
Ga
0.1221
0.062
In
0.1626
0.092
Tl
0.1704
0.105






ü  Keelektronegatifan

Unsur
Energi ionisasi 1st kJ/mol
Energi ionisasi
2nd kJ/mol
Energi ionisasi 
3rd kJ/mol
B
800.6
2427
3660
Al
577.4
1816.6
2744.6
Ga
578.8
1979
2963
In
558.3
1820.6
2704
Tl
589.3
1971
2878
















D.    SIFAT KIMIA UNSUR

1.   Boron
     Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.  ­­­Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan elektron.

2.    Aluminium 
     Aluminium sangat lunak dan kurang keras. Aluminium adalah logam aktif seperti yang ditunjukkan pada harga potensial reduksinya dan tidak ditemukan dalam bentuk unsur di alam. Tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain. Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.Sifat bahan korosi dari aluminium diperoleh karena terbentuknya lapisan aluminium oksida (Al2O3) pada permukaan aluminium. Lapisan ini membuat Al tahan korosi tetapi sekaligus sukar dilas, karena perbedaan melting point (titik lebur). Aluminium umumnya melebur pada temperature ± 600 derajat C dan aluminium oksida melebur pada temperature 2000oC. Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang serta tahan korosi.






3.      Galium
       Sebuah logam miskin yang jarang dan lembut, galium merupakan benda padat yang mudah rapuh pada suhu rendah namun mencair lebih lambat di atas suhu kamar dan akan melebur ditangan. Terbentuk dalam jumlah sedikit di dalam bauksit dan bijih seng. Unsur ini satu dari empat logam: raksa, cesium dan rubidium yang dapat berbentuk cair dekat pada suhu ruangan. Oleh karena itu galium dapat digunakan pada termometer suhu tinggi. Ia memiliki tekanan uap rendah pada suhu tinggi. Ada tendensi yang kuat untuk galium menjadi super dingin dibawah titik bekunya. Oleh karena itu proses seeding diperlukan untuk menginisiasi solidifikasi. Galium yang sangat murni bewarna keperakan dan logam ini memuai sebayak 3.1% jika berubah dari bentuk cair ke bentuk padat. Oleh karena itu, galium tidak boleh disimpan dalam gelas atau kontainer logam karena ia akan merusak tempatnya jika galium tersolidifikasi. Elemen ini tidak rentan terhadap serangan asam-asam mineral.
4.    Indium
      Logam yang jarang ditemukan, sangat lembut, berwarna putih keperakan dan stabil di dalam udara dan air tetapi larut dalam asam. Indium termasuk dalam logam miskin ( logam miskin atau logam post-transisi adalah unsur logam dari blok p dari tabel periodik, terjadi antara metalloid dan logam transisi, tetapi kurang dibanding dengan logam alkali dan logam alkali tanah, titik leleh dan titik didihnya lebih rendah dibanding dengan logam transisi dan mereka lebih lunak). Indium ditemukan dalam bijih seng tertentu. Logam indium dapat menyala dan terbakar.
5.   Talium
      Talium adalah logam yang lembut dan berwarna kelabu dan lunak dan dapat dipotong dengan sebuah pisau. Talium termasuk logam miskin. Talium kelihatannya seperti logam yang berkilauan tetapi ketika bersentuhan dengan udara, talium dengan cepat memudar menjadi warna kelabu kebiru-biruan yang menyerupai timbal. Jika talium berada di udara dalam jangka waktu yang lama maka akan terbentuk lapisan oksida pada thalium. Jika talium berada di air maka akan terbentuk talium hidroksida. Oksida akan terbentuk jika membiarkan talium di udara dan hidrida dapat terbentuk jika tercampur dengan air. Logam ini sangat lunak dan mudah dibentuk. Ia dapat dipotong dengan pisau.



E. CARA PEMBUATAN UNSUR GOLONGAN IIIA
1.    Boron
      Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara reduksi fase uap boron triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron yang tidak murni (amorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat dipersiapkan dengna cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium.  Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil. Boron bukan konduk Dalam Pembuatan Boron, menurut Moissan, unsure ini diperoleh melalui perubahan menjadi asam borat yang disusul kemudian dengan dehidrasi menjadi B2O3, kemudian direduksi dengan logam magnesium.  Hasil yang didapatkan berupa boron amorf yang mengandung 80% – 90% boron. Boron yang kemurniannya tinggi untuk semikonduktor, menurut Kiessling dapat diperoleh lewat reduksi BBr3dengan Hidrogen pada suhu 800oC.tor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
2.    Alumunium
     Dibandingkan dengan logam lain, proses ekstraksi aluminium dari batuannya memerlukan energi yang tinggi untuk mereduksi Al2O3. Proses reduksi ini tidak semudah mereduksi besi dengan menggunakan batu bara, karena aluminium merupakan reduktor yang lebih kuat dari karbon. Proses produksi aluminium dimulai dari pengambilan bahan tambang yang mengandung aluminium (bauksit, corrundum, gibbsite, boehmite, diaspore, dan sebagainya). Selanjutnya, bahan tambang dibawa menuju proses Bayer.
     Proses Bayer menghasilkan alumina (Al2O3) dengan membasuh bahan tambang yang mengandung aluminium dengan larutan natrium hidroksida pada temperatur 175 oC sehingga menghasilkan aluminium hidroksida, Al(OH)3. Aluminium hidroksida lalu dipanaskan pada suhu sedikit di atas 1000 oC sehingga terbentuk alumina dan H2O yang menjadi uap air. Setelah Alumina dihasilkan, alumina dibawa ke proses Hall-Heroult.      Proses Hall-Heroult dimulai dengan melarutkan alumina dengan leelehan Na3AlF6, atau yang biasa disebut cryolite.
   Larutan lalu dielektrolisis dan akan mengakibatkan aluminium cair menempel pada anoda, sementara oksigen dari alumina akan teroksidasi bersama anoda yang terbuat dari karbon, membentuk karbon dioksida. Elektrolisis aluminium dalam proses Hall-Heroult menghabiskan energi yang cukup banyak. Rata-rata konsumsi energi listrik dunia dalam mengelektrolisis alumina adalah 15 kWh per kilogram aluminium yang dihasilkan. Energi listrik menghabiskan sekitar 20-40% biaya produksi aluminium di seluruh dunia.

Gambar 10: Diagram Proses Hall-Heroult yang disederhanakan. Perhatikan letak katoda yang berada di dasar wadah, untuk mengantisipasi massa jenis aluminium cair yang lebih tinggi dibandingkan larutan cryolite-alumina

3.    Galium, Indium dan Talium
     Galium (Ga) biasanya adalah hasil samping dari produksi Aluminium pemurnian bauksit dengan proses bayer. Elektrolisis menggunakan elektroda Hg memberikan konsentrasi dan elektrolisis menggunakan katoda stanleysteel dari natrium galat, menghasilkan leburan logam Galium (Ga).
     Tl biasanya diperoleh dengan elektrolisis  larutan garam-garamnya dalam air, bagi Ga dan In kemungkinan ini bertambah karena besarnya tegangan lebih untuk evolusi  hidrogen dari logam-logam ini. Indium (In) biasanya diperoleh dengan elektrolisis  larutan garam-garamnya dalam air, bagi Ga dan In kemungkinan ini bertambah karena besarnya tegangan lebih untuk evolusi hydrogen dari logam-logam ini. Selain itu talium terdapat di crooksite, lorandite, dan hutchinsonite. Ia juga ada dalam pyrites dan diambil dengan cara memanggang bijih ini. Talium juga dapat diambil dengan cara melebur bijih timbal dan seng. Proses pengambilan talium agak kompleks dan tergantung sumbernya.


F.  REAKSI PADA UNSUR GOLONGAN IIIA
   Reaksi- reaksi yang terjadi pada Golongan III A yaitu sebagai berikut :
1.    Boron
·         Reaksi dengan Udara
               4B + 3O2 (g) → 2 B2O

·         Reaksi dengan Air
               Boron  tidak dapat beraksi dengan air pada kondisi normal

·         Reaksi dengan Halogen
                2B(s) + 3X2(g) à 2BX3  ;          X = F,Cl,Br,I

·         Reaksi dengan Asam
      Boron tidak bereaksi dengan pemanasan asam, misalnya asam hidroklorida (HCl) ataupun dengan pemanasan asam hidroflourida (HF). Boron dalam bentuk serbuk mengoksidasi dengan lambat ketika ditambahkan dengan asam nitrat.

2.    Aluminium
·         Reaksi dengan Udara
      Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan. Permukaan logam aluminium dilapisi dengan lapisan oksida yang membantunya melindungi logam agar tahan terhadap udara. Jadi, aluminium tidak bereaksi dengan udara. Jika lapisan oksida rusak, logam aluminium bereaksi untuk menyerang (bertahan). Aluminium akan terbakar dalam oksigen dengan nyala api, membentuk aluminium (III) oksida.
           Al2O3.4Al (s) + 3O2 (l ) → 2 Al2O3       
·      Reaksi dengan Air
     Aluminium tidak dapat bereaksi dengan air, hal ini  dikarenakan logam aluminium juga tidak dapat bereaksi dengan air karena adanya lapisan tipis oksida

·      Reaksi aluminium dengan halogen
              Aluminium dapat bereaksi dengan unsur –unsur halogen seperti iodin (I2), klorin (Cl2), bromine (Br2), membentuk aluminium halida menjadi aluminium (III) iodida, aluminium (III) bromida, aluminium (III) klorida.
2Al (s) + 3I2 (l) → 2 Al2I6 (s)
2Al (s) + 3Cl2 (l) → 2 Al2 Cl3
2Al (s) + 3Br2 (l) → 2 Al2 Br6

·      Reaksi aluminium dengan asam
     Logam aluminium larut dengan asam sulfur membentuk larutan yang mengandung ion Al (III) bersama dengan gas hidrogen.
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → 2Al 3+ (aq) + 2SO4 2- (aq) + 3H2 (g)
2Al (s) + 6HCl (aq) → 2Al 3+ (aq) + 6Cl- (aq) + 3H2 (g)

·      Reaksi aluminium dengan basa
Aluminium larut dengan natrium hidroksida.
2Al (s) + 2 NaOH (aq) + 6 H2O → 2Na+(aq) + 2 [Al (OH)4]- + 3H2 (g)

3.    Galium
·  Reaksi galium dengan asam
Ga2O3 + 6 H+ → 2 Ga3+ + 3 H2
Ga (OH)3 + 3 H­­+ → Ga3+ + 3 H2O

·  Reaksi galium dengan basa
Ga2O3 + 2 OH- → 2 Ga(OH)4­­-
Ga (OH)3 + OH- → Ga(OH)4­­-

4.     Indium
·  Reaksi indium dengan  udara
In3+ + O­2 → In­2­O3

·  Reaksi indium dengan asam
Indium bereaksi dengan HNO3 15 M
In3+ + 3HNO­3 → In­(N­O3)3 + 3H+
            Indium juga bereaksi dengan HCl 6M
In3+ + 3HCl → In­Cl3 + 3H+




5. Talium
·  Reaksi talium dengan udara
   Talium bereaksi dengan oksida mirip dengan Galium,  namun Talium hanya menghasilkan TI2O3 yang berwarna hitam cokelat yang terdekomposisi menjadi  Tl2O pada suhu 100oC
2 Tl (s) + O2 (g) → Tl2O

·  Reaksi Talium dengan air
   Talium kelihatannya tidak bereaksi dengan air. Logam talium memudar dengan lambat dalam air basah atau larut dalam air menghasilkan racun thalium (I) hidroksida
2 Tl (s) + 2H2O (l) → 2 TlOH (aq) + H2 (g)

·  Reaksi Talium dengan halogen

   Logam talium bereaksi dengan hebat dengan unsur-unsur halogen seperti flourin (F2), klorin (Cl2), dan bromin (Br2) membentuk thalium (III) flourida, thalium (III) klorida, dan thalium (III) bromida. Semua senyawa ini bersifat racun.
2 Tl (s) + 3 F2 (g) → 2 TiF3 (s)
2 Tl (s) + 3 Cl2 (g) → 2 TiCl3 (s)
2 Tl (s) + 3 Br2 (g) → 2 TiBr3 (s)

·  Reaksi talium dengan asam
            Talium larut dengan lambat pada asam sulfat atau asam klorida (HCl) karena racun garam talium yang dihasilkan tidak larut.










G. KEGUNAAN UNSUR GOLONGAN IIIA
1.   Kegunaan Unsur Boron
     Asam borik digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis.
Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Permintaan filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa.
2.   Kegunaan Unsur Aluminium
      Dalam bidang rumah tangga, aluminium banyak digunakan sebagai peralatan dapur, bahan konstruksi bangunan dan ribuan aplikasi lainnya dimanan logam yangmudah dibuat, kuat dan ringan diperlukan.
·       Walau konduktivitas listriknya hanya 60% dari tembaga, tetapi ia digunakansebagai bahan transmisi karena ringan.
·       Campuran logam aluminium dengan tembaga, magnesium, silikon,mangan, dan unsur-unsur lainnya untuk membentuk sifat-sifat yang membuataluminium dapat dijadikan sebagai bahan penting dalam konstruksi pesawatmodern dan roket. Sebagai pelapis pelindung logam lainnya, logam ini jika diuapkan di vakummembentuk lapisan yang memiliki reflektivitas tinggi untuk cahaya yang tampakdan radiasi panas. Lapisan ini menjaga logam dibawahnya   proses oksidasisehingga tidak menurunkan nilai logam yang dilapisi. Lapisan ini digunakan untukmemproteksi kaca teleskop dan kegunaan lainnya.
A. Kegunaan Unsur Galium
·       Bahan semi konduktor, terutama dalam bioda pemancar cahaya
           ·     Menjadi alloy
4.    Kegunaan Unsur Indium
·      Untuk industri layar datar (flat monitor).
·      Sebagai campuran logam.
·      Sebagai batang control dalam reactor atom.
·      Senyawa Indium (In) tertentu merupakan bahan semikonduktor yang mempunyai karakteristik unik.
5.     Kegunaan Unsur Talium
·       Beberapa jenis reaksi gelombang dimanfaatkan dalam system komunikasi militer.
·       Talium sulfat, yang tak berwarna, tak berasa, dan sangat beracun sebagai obat pembasmi hama.
·       Talium yang dihasilkan dari kristal natrium iodida dalam tabung photomultiplier digunakan pada alat pendeteksi radiasi sinar gamma.
·       Kristal talium bromoiodide untuk memancarkan radiasi inframerah dan kristal talium oksisulfida untuk mendeteksi campuran talium dengan raksa membentuk cairan logam yang membeku, pada suhu -60 0C digunakan untuk membuat thermometer suhu rendah dan RELAY.
·       Dipakai dalam pembuatan roket dan kembang api.


















BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan

1.      Unsur- unsur dari logam utama golongan IIIA adalah : boron (B), Alumunium (Al), Galium (Ga), Indium (In), Talium (TI).
2.      Semua unsur dari logam utama golongan IIIA umumnya  dapat bereaksi dengan air, udara, asam, unsur-unsur halogen membentuk senyawa.
3.      Boron dan aluminium hanya mempunyai satu bilangan oksidasi +3.Unsur Ga, In dan Tl senyawaannya dikenal dengan bilngan oksidasi +1. Bilangan oksidasi +3 relatif kurang stabil dibandingkan +1 dan Talium hampir semua senyawaannya mempunyai bilangan Oksidasi +1.
4.      Dan Unsur-unsur pada golongan ini di alam tidak ditemukan dalam bentuk unsur melainkan dalam bentuk senyawanya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa proses yang digunakan untuk dapat mengisolasi unsur tersebut dari senyawanya.
5.      Semua senyawa memiliki kegunaan masing-masing dalam kehidupan sehari-hari dalam industri.














DAFTAR PUSTAKA


Diakses pada tanggal 24-12-2013, Pukul : 15.00 WIB
2.      Http:// kimia.upi.edu/
Diakses pada tanggal 25-12-2013, Pukul : 12.00 WIB
Diakses pada tanggal 26-12-2013, Pukul : 16.00 WIB
4.      Http://academia.edu/
Diakses pada tanggal 28-12-2013, Pukul : 17.00 WIB