LAPORAN PRAKTIKUM
UJI SALMONELLA
Disusun Oleh :
Kelas A2
Kelompok 3
1. Erlinda Syafitri (1304015163)
2. Fuji Diansari (1304015208)
3. Mia Zulita (1304015316)
4. Puji Astuti (1304015393)
FAKULTAS FARMASI dan SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pangan (makanan) adalah bahan-bahan yang
dimakan setiap hariuntuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan,
kerja dan penggantian sel tubuh yang rusak. Oleh karena itu pangan atau
makanan sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai sumber zat gizi dan juga sumber
energi. Namun pangan juga dapat sebagai sarana penggangu kesehatan bagi
manusia karena pangan dapat terkontaminasi oleh cemaran fisik, kimia
maupunmikroba. Beberapa jenis mikroba yang terdapat pada bahan pangan
adalah Salmonella sp, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, kapang, khamir
serta mikroba patogen lainnya.
Bahan pangan dapat bertindak sebagai
perantara atau substrat untuk tumbuhnya mikroorganisme yang bersifat
patogenik terhadap manusia.Penyakit menular yang cukup berbahaya seperti tipes,
kolera, disentri, TBC, poliomilitis dengan mudah disebarkan melalui bahan
pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme patogenik seperti Salmonella yang
akan dibahas pada laporan ini.
Salmonella adalah salah satu bakteri yang
seringkali menyebabkan penyakit yang cukup serius apabila mencemari
makanan maupun minuman yang dikonsumsi manusia.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini yaitu ;
Mahasiswa dapat melakukan identifikasi Salmonella pada bahan makanan dan
minuman secara mikrobiologi melalui identifikasi secara makroskopis, biokimia,
dan mikroskopi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Salmonella
Salmonella merupakan bakteri Gram negatif
berbentuk batangfakultatif. GenusSalmonella dinamai oleh seorang ahli patologi
hewanAmerika yang bernama Daniel Elmer Salmon,
namun Theobald Smith adalah
penemu sebenarnya dari jenis bakteri ( Salmonella
entericavar. choleraesuis) pada 1885,yang menyebabkan penyakit enterik pada
babi (Pratiwi, 2011).
Berdasarkan hal tersebut, maka sampel yang
diuji tidak memenuhi syarat British Pharmacopoeia Volume IV Tahun 2005, yang
seharusnya sediaan pemberian secara oral yang mengandung bahan alam tidak boleh
mengandung bakteri Salmonella typhii . Pencemaran ini dapat disebabkan
karena Salmonella typhii dapat mencemari sampel jamu secara
langsung atau tidak langsung melalui air yang tercemari oleh kotoran dari bahan
mentah ataupun dari peralatan yang dipakai.
Ciri-ciri
dari bakteri Salmonella adalah sebagai berikut (Pratiwi,2011):
1.
Berbentuk batang
dengan ukuran tergantung jenis bakteri.
2.
Bersifat Gram
negatif.
3.
Berkembang biak
dengan cara membelah diri.
4.
Tidak berspora
dan bersifat aerob.
5.
Motil
(pergerakan) dengan menggunakan flagel.
6.
Salmonella mudah
tumbuh pada medium sederhana, tetapi hampir tidak pernah
memfermentasikan laktosa atau sukrosa.
7.
Salmonella
membentuk asam dan kadang-kadang gas dari glukosa danmanosa.
8.
Salmonella resisten
terhadap bahan kimia tertentu (misal, hijau brilian,natrium
tetrationat,natrium deoksikolat) yang menghambat bakteri enterik lain, oleh karena itu senyawa – senyawa tersebut
berguna untuk inklusiisolate salmonella dari feses pada medium.
9.
Struktur sel
bakteriSalmonella terdiri dari : inti (nukleus), sitoplasma, dan dinding sel.
Karena dinding sel bakteri ini bersifat Gram negatif , maka memiliki struktur
kimia yang berbeda dengan bakteri Gram positif.
Penularan
Adapun
cara penularan dari penyakit typhus adalah sebagai berikut:
a)
Melalui makanan yang terkontaminasi oleh bakteri.
b)
Melalui air untuk keperluan rumah tangga yang tidak memenuhi
syarat kesehatan.
c)
Melalui daging, telur, susu yang berasal dari hewan sakit
yang dimasak kurang matang.
d)
Makanan dan minuman berhubungan dengan binatang yang
mengandung bakteri salmonella typh, seperti lalat, tikus, kucing dan ayam.
Setelah sembuh dari penyakitnya, penderita akan kebal terhadap typhus, untuk
waktu cukup lama. Interksi ulang (reinfeksi) dapat terjadi, tetapi biasanya
gejalanya sangat ringan.
Medium yang
digunakan untuk uji Salmonella :
1. Triple Sugar Iron Agar (TSIA) Media ini
terdiri dari 0,1% glukosa, 1 % sukrosa, 1 % laktosa. Ferri sulfat untuk
mendeteksi produksi H2S, protein dan indicator phenol red. Salmonella bersifat
alkali acid, alkali terbentuk karena adanya proses oksidasi dekarboksilasi
protein membentuk amina yang bersifat alkali dengan adanya phenol red maka
terbentuk warna merah, Escherichia coli memfermentasi glukosa, sukrosa dan
laktosa yang bersifat asam sehingga terbentuk warna kuning pada dasar dan
lereng dan menghasilkan gas. (Gani A.2003)
2. Lactose Broth
Lactose
broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform dalam air,
makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth)
untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri
pada umumnya. Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk
memetabolisme bakteri. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive
test untuk koliform. Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef;
0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat
1.
Tabung reaksi 1.
2.
Gelas ukur.
3.
Pipet tetes.
4.
Bunsen.
5.
Neraca analitik.
6.
Alumunium foil.
7.
Cawan petri.
8.
Jarum Ose.
9.
Alu dan lumpang.
10. Spatel.
B. Bahan
1. Sampel kentang.
2. Sampel Tahu bulat.
3. Medium LB.
4. Medium TBGB.
5. Medium BGA.
6. Medium TSIA.
C. Cara kerja
1.
Prosedur pengambilan sampel :
Sampel
kentang dihaluskan dengan alu dan lumpang. Begitupun dengan sampel tahu bulat. Kemudian
timbang 25 gram lalu tambahkan medium LB ( Lactose Broth ) sebanyak 225 ml. ( 1
: 9 ).
2.
Uji Pra Pengkayaan :
Sampel kentang maupun sampel tahu
bulat 25 gram lalu masing-masing sampel tambahkan medium LB ( Lactose Broth )
kemudian di inkubasi 24-48 jam.
3.
Uji Pengkayaan selektif :
Medium LB ( Lactose Broth ) yang
telah di inkubasi bersama sampel di ambil 1 ml dengan gelas ukur lalu masukkan
ke medium TBGB 50 ml ( Tetrahionate Brilliant Green Broth ). Inkubasi pada suhu
370C selama 24 jam.
4.
Uji Isolasi
Dari medium TBGB ambil satu ose di
goreskan zig-zag pada medium BGA ( Brillian Green Agar ) lalu di inkubasi
selama 24 jam.
5.
Uji Identifikasi
Dari medium BGA ambil satu ose di
goreskan zig-zag pada medium TSIA ( Triple
Sugar Iron Agar ) lalu
di inkubasi selama 24 jam.
BAB
III
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
No
|
Sampel
|
Uji pengkayaan
|
Uji Pengkayaan
Selektif
|
Uji Isolasi
|
Uji Identifikasi
|
1
|
Kentang
|
Keruh
|
Keruh
|
Merah muda→ merah
|
(-) Salmonella
|
2
|
Tahu bulat
|
Bening
|
Keruh
|
Transparan→ keruh
|
(+) Salmonella
|
B.
Pembahasan
Pada Uji Jenis pengkayaan dengan menggunakan media LB ( Lactose Broth ),
setelah sampel kentang di inkubasi selama 24 jam pada suhu 35-37˚C terbentuk
kekeruhan dari warna sebelumnya, hal ini menandakan adanya cemaran mikroba.
Namun berbeda dengan sampel tahu bulat tidak terbentuk kekeruhan dari warna
sebelumnya, hal ini menandakan tidak adanya cemaran mikroba.
Pada Uji Jenis
pengkayaan selektif dengan menggunakan media TBGB ( Tetrahionate Brilliant Green Broth
),
setelah sampel kentang maupun sampel
tahu bulat di inkubasi selama 24 jam pada suhu 35-37˚C terbentuk kekeruhan dari
warna sebelumnya, hal ini menandakan adanya cemaran mikroba.
Pada uji BGA juga didapat hasil yang
positif (+) dimana hasil goresan pada pada media tersebut memberikan warna
putih dikelilingi pink transparan yang mengartikan bahwa sampel positif (+)
terdapat Salmonella typhii. Media ini sangat selektif untuk isolasi Salmonella
sp. Salmonella typhii akan berwarna merah dikelilingi zona merah.
Uji kemudian
dilanjutkan ke media TSIA dengan cara gores, pada sampel kentang ini hasil
negatif (-) tidak ada pertumbuhan Salmonella typhii yaitu pada media
TSIA terbentuk warna merah saja pada
daerah permukaan agar tetapi tidak ada terbentuk warna kuningpada bagian dasar
cawan petri. Sementara pada sampel tahu bulat ini hasil positif (+) adanya pertumbuhan Salmonella typhii yaitu
pada media TSIA terbentuk warna merah pada daerah permukaan agar dan ada
terbentuk warna kuning pada bagian dasar cawan petri.
Berdasarkan hal tersebut, maka sampel yang
diuji tidak memenuhi syarat British Pharmacopeia Volume IV Tahun 2005, yang
seharusnya sediaan pemberian secara oral yang mengandung bahan alam tidak boleh
mengandung bakteri Salmonella typhii . Pencemaran ini dapat disebabkan
karena Salmonella typhii dapat mencemari sampel jamu secara
langsung atau tidak langsung melalui air yang tercemari oleh kotoran dari bahan
mentah ataupun dari peralatan yang dipakai.
BAB IV
KESIMPULAN
1.
Pada uji pra pengkayaan pada medium LB dengan sampel
kentang terlihat keruh kemungkinan terdapat Salmonella,
sedangkan pada tahu bulat terlihat bening kemungkinan tidah terdapat Salmonella
2.
Pada uji pengkayaan selektif pada medium TBGB dengan sampel kentang dan
tahu bulat terlihat keruh kemungkinan terdapat Salmonella
3.
Pada uji isolasi pada medium BGA terlihat bahwa pada
sampel kentang terjadi perubahan warna dari warna merah muda menjadi merah
kemungkinan terdapat Salmonella, serta
pada sampel tahu bulat terjadi perubahan dari transparan menjadi keruh
kemungkinan terdapatnya Salmonella pada
sampel tersebut.
4.
Pada uji Identifikasi pada medium TSIA dengan sampel
kentang terlihat warna merah pada permukaan agar akan tetapi tidak terdapat
warna kuning pada permukaannya itu berarti sampel tersebut tidak
teridentifikasi Salmonella, sedangkan
dengan sampel tahu bulat terlihat warna merah pada permukaan agar dan terdapat
warna kuning pada dasarnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Http://www.scribd.com/doc/139466220/Laporan-Pemeriksaan-Salmonella
Di akses pada tanggal
26 November 2014 pukul 21.00 WIB.
Http://mayafbrn.blogspot.com/2014/06/uji-batas-mikroba-dalam-sediaan-obat.html
Di akses pada tanggal
26 November 2014 pukul 22.00 WIB.
Https://www.scribd.com/doc/139466220/Laporan-Pemeriksaan-Salmonella
Di akses pada tanggal
25 November 2014 pukul 23.00 WIB.
terimakasih nih pembahasannya...
ReplyDeletehttp://tokoonlineobat.com/obat-demam-tifoid-alami/