HEREDITAS
PADA MANUSIA
Disusun oleh : Desy putri, Erlinda
Syafitri, Galuh salvia, Imelda utami dan Shinta yolita.
Abstrak
Hereditas pada
manusia mempelajari mengenai macam penurunan sifat/kelainan pada manusia.
Penurunan sifat pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sifat yang terpaut
koromosom tubuh (autosomal), dan sifat yang terpaut kromosom sex (gonosomal).
Sifat yang autosomal manifestasinya dapat muncul baik pada anak laki-laki
maupun perempuan. Sedangkan sifat yang gonosomal manifestasinya dipengaruhi
oleh jenis kelamin, bisa hanya muncul pada anak laki-laki saja atau perempuan
saja.
Hereditas dapat
diartikan sebagai pewarisan atau pemindahan biologis karakteristik individu
dari pihak orang tuanya. Pewarisan ini terjadi melalui proses genetis.
Hereditas pada individu berupa warisan “spesific genes” yang berasal dari kedua
orang tuanya. Genes terhimpun didalamnya kromosom-kromosom atau “colored
bodies”.
Pendahuluan
Pada hereditas manusia didapatkan sifat yang diturunkan terpaut kromosom
sex ( gonosom ) dibedakan menjadi dua, yaitu terpaut kromosom X dan kromosom Y.
Gen yang terpaut kromosom X dapat diturunkan pada anak perempuan, tetapi
fenotif yang muncul bergantung pada susunan genotifnya. Sedangkan gen yang
terpaut kromosom Y hanya diturunkan pada anak laki-laki. Terdapat beberapa
penyakit yang diturunkan oleh kromosom, sangat mengerikan dan ada yang bersifat
letal atau bias dikatakan mati.
Sifat yang autosomal manifestasinya dapat
muncul baik pada anak laki-laki maupun perempuan.Tiap spesies memiliki ciri-ciri
tertentu yang spesifik yang hamper sama dari generasi ke generasi. Misalnya
hewan gajah mempunyai telinga lebar, tubuh besar, belalai.
Tokoh
yang sangat berjasa dalam menemukan
hukum-hukum genetika adalah Gregor Johan Mendel ( 1822- 1884 ) dari Australia.
Ia melakukian persilangan pertamakali dengan menggunakan kacang kapri atau
picus sativum.
1. Proses penurunan sifat pada manusia dapat
dilakukan dengan dua cara :
a
Sitogenetika,
yaitu mempelajari bahan genetik melalui pengamatan terhadap sel.
b
Peta
silsilah ( pedigree ), yaitu peta keluarga yang mengalami penyakit di suatu
keluarga tersebut.
2. Jenis kelamin
v Jenis
kelamin ditentukan oleh gonosom.
v
Seorang
pria memiliki gonosom XY dan jumlah
kromosomnya : 23AA+XY/44A+XY=46.
v
Seorang
wanita memiliki gonosom XX dan jumlah kromosomnya : 23AA+XX/44A+XX=46.
v Besar
kemungkinan lahir anak laki-laki dan perempuan adalah sama yaitu 50 %.
3.
Abnormalitas dan penyakit menurun
·
Pada
umumnya abnormalitas diturunkan orangtua ke anak bersifat resesif artinya
abnormalitas tersebuta hanya akan timbul dalam keadaaan homozigot resesif.
·
Penyakit
menurun tidak bias disembuhkan dan bukan penyakit menular.
4. Penyakit menurun yang diwariskan lewat autosom
:
Gangguan
mental
Albinisme
Polidaktili
Brakidaktili
5.
Penyakit menurun yang diwariskan lewat gonosom
:
Buta
warna
Hemofilia
Gigi tidak bergeraham
Hemofilia
Gigi tidak bergeraham
6.
Golongan
darah dibawa oleh alel ganda yaitu sifat yang dapat dibawakan oleh lebih dari
satu alel genotipe tapi membari fenotipe sama. Berikut tabel golongan darah :
No
|
Golongan darah
|
Alel / gamet
|
Genotipe
|
1.
|
A
|
IA
|
IAIA
/ IAIB
|
2.
|
B
|
IB
|
IBIB/
IBIO
|
3.
|
AB
|
IA dan IB
|
IAIB
|
4.
|
O
|
IO
|
IOIO
|