Saturday 21 June 2014

MAKALAH PRAKTIKUM ANFISMAN INDERA TELINGA



LAPORAN PRAKTIKUM
PANCA INDERA TELINGA

 

Disusun Oleh:             Kelompok 4
     Anggota        :     1.  Eny Purwaningsih
                                        2.  Erlinda Syafitri
                                        3.  Noervita febriana 
                                        4.     Robiatul Awwaliyah



MATA KULIAH PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI dan SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2014
31 Maret 2014



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  PrinsipDasarTeori.
Panca indera adalah organ- organ akhir yang di khususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa  (sensori impression) dari organ indera menuju otak diamana perasaan ini ditafsirkan. Dalam segala hal, serabut saraf  sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sisitem indera memerlukan  bantuan  sistem saraf  yang menghubungkan badan  indera dengan sistem  saraf  pusat, organ  indera  adalah  sel – sel  tertentu yang dapat menerima stimulus  dari  lingkungan maupun dari  badan  sendiri  untuk  diteruskan sebagai implus  saraf  melalui  serabut  saraf  ke  pusat  susunan  saraf. Setiap organ indera memerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai sebagai sistem organ indera hanya mampu menerima stimulus, menghasilkan dan mengirim implus saraf, interpretasi dari pada semua organ.
Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.Ketiga bagian telinga ini terletak di dalam tulang temporal kepala. Tulang temporal adalah struktur berbentuk piramidal yang membentuk bagian dasar dan pinggir (lateral) kedua sisi tulang tengkorak. Bagian-bagian utama tulang temporal adalah segmen tulang skuamosa, petrosa, timpanik, dan mastoid.Pada tulang temporal inilah selain organ pendengaran (koklea) juga tersimpan organ keseimbangan (vestibuler).Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah menjadi energi mekanis oleh telinga tengah.Telinga tengah merubah energi mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak.Telinga dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.

1.2 Tujuan
1.      Untuk memahami bagian-bagian pada telinga
2.      Untuk mengethaui proses mendengar
3.      Untuk mengenal fungsi dari bagian-bagian pada telinga.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Telinga merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan serta merupakan salah satu panca indera pada manusia. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu: telinga bagian luar,telinga bagian tengah,dan telinga bagian dalam.
A.    Telinga Luar
Telinga luar terdiri dari lubang telinga luar dan daun telinga.Daun telinga terdiri atas tulang rawan dan jaringan fibrosa kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga terdiri atas lemak.Daun telinga fungsinya untuk mengumpulkan suara yang masuk. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak dapat masuk,dan terdapat kelenjar lilin yang menjaga gendang telinga tidak kering.
B.     Telinga tengah
Telinga tengah merupakan rongga yang berhubungan dengan faring melalui saluran eusthachius.Fungsinya untuk menjaga keseimbangan antara tekanan udara luar dan tekanan udara didalam telinga tengah.Pada telinga tengah terdapat membrane timpani dan tulang-tulang telinga tengah.Membrane timpani fungsinya memisahkan antara telinga luar dan dalam. Tulang-tulang telinga tengah terdiri atas tiga macam yaitu : tulang martil(maleus),tulang landasan(incus),tulang sanggurdi(stapes). Rangkaian ketiga tulang ini berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari membran timpani menuju telinga dalam.
C.     Telinga dalam
Rongga telinga dalam terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang,dan dilapisi membrane yang disebut labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian,yaitu: vestibulla,koklea(rumah siput),dan tiga salurang setengah lingkaran . labirin membrane terdiri dari utrikulus dan sakulus didalam vestibulla,saluran koklea didalam koklea,dan membrane saluran setengah lingkaran.



Vestibulla mengandung utrikulus dan sakulus dan saluran setengah lingkaran  merupakan organ keseimbangan,sedangkan koklea merupakan organ pendengar . koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu : skala vestibullli,skala media,dan skala timpani. Skala vestibulli dan skala timpani mengandung cairan yang disebut perilimful.Skala media juga mengandung cairan yang disebut endolimfe.(Dr.istamar syamsyuri,M.Pd.,2007).
Peranan lain dari telinga adalah sebagai alat keseimbangan. Alat ini berupa saluran setengah lingkaran dan setiap saluran menggembung pada salah satu ujungnya disebut ampula.Didalam ampula terdapat reseptor yang berupa kelompok sel saraf sensorik yang memiliki rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah, disebut kupulla. Selain tiga saluran setengah lingkaran terdapat alat keseimbangan yang terletak didalam utrikulus dan sakulus yang berupa sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolit,yaitu bola-bola kalsium karbonat yang ukurannya sangat kecil. (Dr.istamar syamsyuri,M.Pd.,2007).
Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang.Walaupun telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat.Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).






BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1.      Alat peraga
2.      Alat tulis
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1.      Organ telinga buatan.

3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.      Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Menggambar hasil pengamatan serta menunjukan bagian – bagiannya.


BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Hasil Praktikum

            Dari hasil praktikum tentang telinga yang telah kami lakukan di Laboraturium, data yang dapat kami ambil telah diberi nomor disetiap alat peraga telinga. Urutan-urutannya sebagai berikut:
 
No
Bagian
Fungsi
1
Helix/Pinna/Aurikel(Daun telinga

untuk membantu mengumpulkan gelombang suara yang akan masuk kedalam telinga.
2
Auditori Canal(Saluran Pendengaran)
untuk mentransmisikan getaran suara menuju membran timpani.
3
Membran Timpani(GendangTelinga).
untuk   meneruskan impuls suara dari telinga luar ke tulang-tulang pendengaran.
4
Anulus Fibrocartilogineus(tulang rawan  yang berongga).
untuk menjaga gendang telinga agar tetap pada tempatnya.
5
Rongga Timpani(Telinga Tengah)
untuk meneruskan bunyi dari telinga bagian luar ke telinga bagian tengah.
6
Otot Telinga
untuk meredam suara,dan pergerakan telinga saat mengunyah.
7
Saluran Eustachius
untuk menjaga keseimbangan tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah.
8
Maleus(Tulang Martil)
untuk menghantarkan getaran suara dari gendang telinga ke tulang landasan.
9
Incus(Tulang Landasan)
untuk menghubungkan tulang martil dan tulang sanggurdi.
10
Stapes(Tulang Sanggurdi)
untuk  menerima getaran suara dari tulang landasan dan diantar ke membran di telinga dalam melalui tingkap oval.
11
Vestibulla
Berkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal posisi.
12-13
Saluran Gelung/Semisirkular(Saluran Setengah Lingkaran)
untuk mengatur keseimbangan Tubuh dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf Pendengaran.
14
Tingkap Bundar
untuk menghubungkan skala timpani dengan telinga tengah.
15
Cochlea(Rumah Siput)
untuk reseptor suara yang masuk ke telinga dalam.
16
Saraf Pendengaran
untuk pengenalan dan interpretasi suara yang masuk ke telinga yang akan dirangsang oleh otak.
17
Arteri Curotis interna
pembuluh darah yang menghubungkan aliran telinga dengan otak.
18
Otot Temporer
otot yang menghubungkan telinga dengan otot mulut bagian bawah/rahang.
 

4.2 Pembahasan
A.Telinga Luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga.Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau  pinna, Liang meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara kedalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitukompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpentingadalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisikulit tipis.
Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditoriuseksternus, dipisahkan dari telinga tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakanmembrana timpani (gendang telinga).Telinga terletak pada kedua sisi kepala kuranglebih setinggi mata.Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutamaoleh kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga.Aurikulus membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang kanalisauditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah sendi temporalmandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan ujung jari di meatusauditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut.
Aurikula berfungsi mengumpulkan getaran udara, bentuknya berupa lempeng tulang rawan yang elastis yang ditutupi kulit, memiliki otot intrinsic dan ekstrinsik sertadi persarapi oleh nervus fasialis.Seluruh permukaan diliputi kulit tipis dengan lapisan subkutis pada permukaan anterolateral, serta di temukan rambut kelenjar sebasea dankelenjar keringat.Meatus akustikus eksternal merupakan tabung berkelok – kelok yang terbentangantara aurikula dan membrane tempani, berfungsi menghantarkan gelombang suara dariaurikula ke membrane tempani. Pada bagian luar banyak ditemukan rambut yang berhubungan dengan kelenjar sebasea, sedangkan dalam liang ditemukan serumen berwarna coklat yang berfungsi sebagai pelindung. Seruman merupakan modifikasi kelenjar keringat bergabung dengankelenjar sebasea yang bermuara langsung ke permukaan kulit.
B.Telinga Tengah
Telinga tengah tersusun atas membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateraldan kapsul otik di sebelah medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membran timpani terletak pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral telinga,Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu mutiara dantranslulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring berhubungandengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.
Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes.Osikuli dipertahankan pada tempatnya oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantuhantaran suara. Ada dua jendela kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah,yang memisahkan telinga tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak  pada jendela oval, di mana suara dihantar telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalanke getaran suara.Jendela bulat ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kakistapes ditahan oleh yang agak tipis, atau struktur berbentuk cincin.anulus jendela bulat.
Maupun jendela oval mudah mengalami robekan.Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapatmengalami kebocoran ke telinga tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe.Tubaeustachii yang lebarnya sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingahke nasofaring.Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat kontraksiotot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau menelan.Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan tekanan dalam telingatengah dengan tekanan atmosfer.
C.Telinga Dalam
Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk  pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII(nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian darikomplek anatomi. Koklea dan kanalis semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajatsatu sama lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organahir reseptor ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.Koklea berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan duasetengah lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakanorgan Corti.. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya, Labirinmembranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang berhubunganlangsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus koklearis.Labirin membranosa tersusun atas atrikulus, sakulus, dan duktus semisirkularis,duktus koklearis.
      Atrikulus, bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gempeng terpaut padatempatnya oleh jaringan ikat. Disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagiandepan dan sampingnya ada daerah yang lonjong yang disebut macula akustikautrikola.pada dinding belakang atrikus ada muara dari duktus semisirkularis dan padadinding depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran yangmenghubungkan atrikulus dengan sakulus.
      Sakulus, bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagiandepan dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat, tempatterdapatnya nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan serabut-serabut halus cabang nervus akustikus yang berakhir pada macula akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang menghubungkan sakulus denganduktus koklearis, di bagian sudut sakulus ada saluran halus disebut duktusendolimfatikus, berjalan melalui aquaduktus vestibularis menuju permukaan bagian bawah tulang temporalis dan berakhir sebagai kantong buntu disebut sakusendolimfatikus yang terletak tepat di lapisan otak duramater.
      Duktus semisirkularis, ada tiga tabung selaput semisrkularis yang berjalan dalamkanalis semisrkularis (superior, posterior, dan lateralis). Penampangannya kira-kirasekitar sepertiga penampang kanalis semisirkularis.Bagian duktus yang melebar disebut ampula selaput.Setiap ampula mengandung satu celah siklus, sebelah dalamada Krista ampularis yang terlihat menonjol kedalam yang menerima ujung-ujungsaraf.
      Duktus koklearis merupakan saluran yang berbentuk agak segitiga seolah-olahmembuat batas pada koklea timpani. Atap duktus koklearis terdapat membranevestibularis pada alasnya terdapat membran basilaris.Duktus koklearis mulai darikantong buntu (seikum vestibular) dan berakhir tepat diseberang kanalis laminaspiralis pada kantong buntu (seikum ampulare) pada membrane basilaris ditemukanorgan korti sepanjang duktus koklearis yang merupakan hearing sense organ.
Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan mediolus terdapat ganglionspiralis yang sebagaian besar diliputi tulang bagian bawah dan menyatu denganmembrane basilaris melintasi duktus koklearis dan melekat pada ligamentum basilaris.
      Membran basilaris : dibentuk oleh lapisan serat – serat kolagen, permukaan bawahyang menghadap skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibbrosa yangmengandung pembuluh darah.
      Membran vestibularis : suatu lembaran jaringan ikat tipis, diliputi pada permukaan atas vestibular oleh pelapis rongga perilimf yaitu jaringan epitelselapis gepeng yang terdiri atas sel mesenkim
      Dektus koklearis : dektus ini mengandung pigmen, bentuknya lebih tinggi dantidak beraturan, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang banyak mengandungkapiler yang disebut stria vaskularis. Dektus koklearis merupakan tempat sekresiendolimf dan termasuk organ korti.
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairanperilimfe& labirinmembranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairanendolimfe.Di labirin oseaterdapat koklea, vestibulum, kanalis semisirkularis.
      kolea atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaituskala vestibuli,skala media, danskala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang disebuttingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga tengahmelaluitingkap bulat.Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularisatau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris.Diatas membran basilaris terdapatorgano cortiyang berfungsi mengubah getaransuara menjadi impuls.Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Diatas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri darigelatinyang lentur
sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf vestibulokoklearis.
      Vetibulum, bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membukafenestra ovale dan fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerimamuara kanalis semisirkularis
      Kanalis semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari 3saluran. Saluran yang satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90%, kanalissemisrkularis superior, kanalis semisirkularis posterior dan kanalissemisirkularislateralis.Labirin membranosa memegang cairan yang dinamakan endolimfe.Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe dan endolimfe dalam telinga dalam banyak kelainan telinga dalam terjadi bila keseimbangan ini terganggu. Percepatanangular menyebabkan gerakan dalam cairan telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalansepanjang cabang vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak.Perubahan posisi kepala dan percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan aktivitaselektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. Di dalam kanalisauditorius internus, nervus koklearis yang muncul dari koklea, bergabung dengan nervusvestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus, menjadinervus koklearis (nervus kranialis VIII).Yang bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus fasialis (nervus kranialis VII).Kanalisauditorius internus mem-bawa nervus tersebut dan asupan darah ke batang otak.

CAIRAN TELINGA

Endolimfe
Endolimfe atau cairan Scarpa adalah cairan yang berada di dalam labirin telinga dalam.Kation utama yang berada di cairan ekstraselular ini adalah kalium.Ion yang terdapat di dalam endolimfe lebih banyak dari perilimfe.
Gangguan pada endolimfe dapat menyebabkan gerakan tersentak-sentak dan dapat membuat mabuk darat.
Perlimfe dan endolimfe memiliki komposisi ionik yang unik yang sesuai untuk menjalankan fungsinya yaitu mengatur rangsangan elektrokimiawi dari sel-sel rambut di indera pendengaran.Potensoal listrik dari endolimfe ~80-90 mV lebih positif dari perilimfe.
Perilimfe
Perilimfe adalah cairan ekstraseluler yang terletak di koklea, tepatnya pada bagian skala timpani dan skala vestibuli.Komposisi ionik perimlife seperti pada plasma dan cairan serebrospinal.Kation terbanyak adalah natrium.
Perlimfe dan endolimfe memiliki komposisi ionik yang unik yang sesuai untuk menjalankan fungsinya yaitu mengatur rangsangan elektrokimiawi dari sel-sel rambut di indera pendengaran.Potensoal listrik dari endolimfe ~80-90 mV lebih positif dari perilimfe.

GANGGUAN PENDENGARAN
Gangguan pendengaran harus selalu didiagnosis oleh ahli pendengaran, seperti ahli audiologi atau spesialis THT. Mereka akan menguji pendengaran untuk menentukan tipe dan tingkat kerusakannya. Sebuah audiogram, akan menggambarkan temuan uji pendengaran tersebut.

Ada empat tipe gangguan pendengaran:
Tipe yang pertama dan paling umum adalah gangguan pendengaran sensorineural yang disebabkan oleh hilangnya atau rusaknya sel saraf (sel rambut) di dalam koklea.Gangguan pendengaran konduktif menunjukkan adanya masalah di telinga luar atau tengah yang menyebabkan tidak terhantarnya bunyi dengan tepat ke telinga dalam.Gangguan pendengaran campuran merupakan gabungan gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif.Terakhir, gangguan pendengaran saraf terjadi ketika saraf auditori tidak dapat mengirim sinyal ke otak.
PENYAKIT yang sering diderita dikalangan masyarakat:
1.TULI
Tuli, tunarungu, atau gangguan dengar dalam kedokteran adalah kondisi fisik yang ditandai dengan penurunan atau ketidakmampuan seseorang untuk mendengarkan suara.
2.OTITIS MEDIA
Radang telinga tengah (bahasa Latin: otitis media) adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering pada anak-anak. Pada semua jenis otitis media juga dikeluhkan gangguan dengar (tuli) konduktif.
Dari perjalanan klinisnya, radang telinga tengah dibedakan atas akut (baru) dan kronis (proses lebih lama).
3.OTHEMATOMA
Othematoma (terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol).
4.PERIKONDRITIS
Perikondritis (infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar).
5.VERTIGO
Vertigo dapat adalah salah satu bentuk gangguan keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa pusing dalam artian keadaan atau ruang di sekelilingnya menjadi serasa 'berputar' ataupun melayang.Vertigo menunjukkan ketidakseimbangan dalam tonus vestibular.Hal ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan perifer yang disebabkan oleh kerusakan pada labirin dan saraf vestibular atau juga dapat disebabkan oleh kerusakan unilateral dari sel inti vestibular atau aktivitas vestibulocerebellar.


BAB V
KESIMPULAN

 Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga,lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telingaatau membrantimpani. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus), landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes.Telinga dalam terdiri darilabirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairan perilimfe& labirin membranasea, yang terletak lebih dalamdan memiliki cairan endolime.
MEKANISME PENDENGARAN

* Getaran suara ditangkap oleh aurikel yang diteruskan keliang telinga sehingga menggetarkan membran tympani.
* Getaran diteruskan ke tulang tulang pendengaran, stapes akhirnya menggerakkan foramen oval yang juga menggerakkan perilymph dalm skala vestibuli. Dilanjutkan melalui membran vestibuler yang mendorong endolymph dan membran basal ke arah bawah, perilymph dalam skala tympani akan bergerak sehingga mendorong foramen rotundum ke arah luar.
* Skala media yang menjadi cembung mendesak endolymph dan mendorong membran basal dan menggerakkan perilymph pada skala tympani.
Pada saat istirahat,ujung sel rambut berkelok kelok dan dengan berubahnya membran basal, ujung sel rambut menjadi lurus.

Getaran suara-saluran pendengaran-membran timpani-martil-landasan-sanggurdi-tingkap bulat-cairan pada koklea bergetar-ujung saraf-otak-timbul persepsi suara





DAFTAR PUSTAKA


1.         IstamarSyamsuri, DKK. 2007. Biology :Untuk SMA Kelas XI. Erlangga
2.         Drs.H.Syaifuddin,AMK.2003. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
3.         Abercrombie M., Hickman M., Johnson M.L., dan Thain M. 1993. Kamus Lengkap Biologi.Sutarmi T.S. dan Sugiri N., penerjemah; Imaningtyas S.A dan Marias, editor.Jakarta; Erlangga. Terjemahan dari: Dictionary of Biologi.
4.         Burnie D.2000. Kehidupan. Jendela Iptek. Tanuwinata A.R, Penerjemah. Jakarta:Balai Pustaka.
5.         Campbell N.A. dan Reece J.B. 2005. Biologi. Edisi ke-7. San Fransisco: Person Benjamin Cummings.



        








 

No comments:

Post a Comment