LAPORAN PRAKTIKUM
PANCA INDERA TELINGA
Disusun
Oleh: Kelompok 4
Anggota
: 1. Eny Purwaningsih
2. Erlinda Syafitri
3. Noervita febriana
4.
Robiatul Awwaliyah
MATA KULIAH PRAKTIKUM
ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI dan
SAINS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2014
31 Maret 2014
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 PrinsipDasarTeori.
Panca indera adalah organ- organ akhir yang di khususkan untuk menerima
jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat
perantara yang membawa kesan rasa
(sensori impression) dari organ indera menuju otak diamana perasaan ini
ditafsirkan. Dalam segala hal, serabut saraf
sensorik dilengkapi dengan ujung akhir khusus mengumpulkan rangsangan
yang khas dimana setiap organ berhubungan. Sisitem indera memerlukan bantuan
sistem saraf yang menghubungkan
badan indera dengan sistem saraf
pusat, organ indera adalah
sel – sel tertentu yang dapat
menerima stimulus dari lingkungan maupun dari badan
sendiri untuk diteruskan sebagai implus saraf
melalui serabut saraf
ke pusat susunan
saraf. Setiap organ indera memerima stimulus tertentu, kesan yang sesuai
sebagai sistem organ indera hanya mampu menerima stimulus, menghasilkan dan
mengirim implus saraf, interpretasi dari pada semua organ.
Telinga merupakan organ untuk pendengaran dan
keseimbangan, yang terdiri dari telinga luar, telinga tengah dan telinga
dalam.Ketiga bagian telinga ini terletak di dalam tulang temporal kepala.
Tulang temporal adalah struktur berbentuk piramidal yang membentuk bagian dasar
dan pinggir (lateral) kedua sisi tulang tengkorak. Bagian-bagian utama tulang
temporal adalah segmen tulang skuamosa, petrosa, timpanik, dan mastoid.Pada
tulang temporal inilah selain organ pendengaran (koklea) juga tersimpan organ
keseimbangan (vestibuler).Telinga luar menangkap gelombang suara yang dirubah
menjadi energi mekanis oleh telinga tengah.Telinga tengah merubah energi
mekanis menjadi gelombang saraf, yang kemudian dihantarkan ke otak.Telinga
dalam juga membantu menjaga keseimbangan tubuh.
1.2 Tujuan
1. Untuk memahami bagian-bagian pada
telinga
2. Untuk mengethaui proses mendengar
3. Untuk mengenal fungsi dari bagian-bagian
pada telinga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Telinga merupakan alat pendengar
dan alat keseimbangan serta merupakan salah satu panca indera pada manusia.
Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu: telinga bagian luar,telinga bagian
tengah,dan telinga bagian dalam.
A. Telinga Luar
Telinga luar
terdiri dari lubang telinga luar dan daun telinga.Daun telinga terdiri atas
tulang rawan dan jaringan fibrosa kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping
telinga terdiri atas lemak.Daun telinga fungsinya untuk mengumpulkan suara yang
masuk. Saluran luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi dengan
rambut-rambut halus yang menjaga agar benda asing tidak dapat masuk,dan
terdapat kelenjar lilin yang menjaga gendang telinga tidak kering.
B. Telinga tengah
Telinga tengah
merupakan rongga yang berhubungan dengan faring melalui saluran
eusthachius.Fungsinya untuk menjaga keseimbangan antara tekanan udara luar dan
tekanan udara didalam telinga tengah.Pada telinga tengah terdapat membrane
timpani dan tulang-tulang telinga tengah.Membrane timpani fungsinya memisahkan
antara telinga luar dan dalam. Tulang-tulang telinga tengah terdiri atas tiga
macam yaitu : tulang martil(maleus),tulang landasan(incus),tulang
sanggurdi(stapes). Rangkaian ketiga tulang ini berfungsi untuk mengalirkan
getaran suara dari membran timpani menuju telinga dalam.
C. Telinga dalam
Rongga telinga
dalam terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran.
Rongga-rongga ini disebut labirin tulang,dan dilapisi membrane yang disebut
labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian,yaitu: vestibulla,koklea(rumah
siput),dan tiga salurang setengah lingkaran . labirin membrane terdiri dari
utrikulus dan sakulus didalam vestibulla,saluran koklea didalam koklea,dan
membrane saluran setengah lingkaran.
Vestibulla
mengandung utrikulus dan sakulus dan saluran setengah lingkaran merupakan organ keseimbangan,sedangkan koklea
merupakan organ pendengar . koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu : skala
vestibullli,skala media,dan skala timpani. Skala vestibulli dan skala timpani
mengandung cairan yang disebut perilimful.Skala media juga mengandung cairan
yang disebut endolimfe.(Dr.istamar syamsyuri,M.Pd.,2007).
Peranan
lain dari telinga adalah sebagai alat keseimbangan. Alat ini berupa saluran
setengah lingkaran dan setiap saluran menggembung pada salah satu ujungnya
disebut ampula.Didalam ampula terdapat reseptor yang berupa kelompok sel saraf
sensorik yang memiliki rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah,
disebut kupulla. Selain tiga saluran setengah lingkaran terdapat alat
keseimbangan yang terletak didalam utrikulus dan sakulus yang berupa sekelompok
sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolit,yaitu
bola-bola kalsium karbonat yang ukurannya sangat kecil. (Dr.istamar
syamsyuri,M.Pd.,2007).
Menurut
Wikipedia Bahasa Indonesia telinga merupakan sebuah organ yang mampu
mendeteksi/mengenal suara & juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi
tubuh. Telinga pada hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai
manusia, dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies. Setiap
vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak simetris
pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan dan
lokalisasi suara. Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air,
atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang.Walaupun telinga yang mendeteksi
suara, fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf
pusat.Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan
telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1. Alat peraga
2. Alat tulis
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk praktikum ini adalah :
1. Organ telinga buatan.
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur
kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Menggambar hasil pengamatan serta
menunjukan bagian – bagiannya.
BAB IV
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Dari hasil
praktikum tentang telinga yang telah kami lakukan di Laboraturium, data yang
dapat kami ambil telah diberi nomor disetiap alat peraga telinga.
Urutan-urutannya sebagai berikut:
No
|
Bagian
|
Fungsi
|
1
|
Helix/Pinna/Aurikel(Daun
telinga
|
untuk membantu mengumpulkan
gelombang suara yang akan masuk kedalam telinga.
|
2
|
Auditori Canal(Saluran Pendengaran)
|
untuk mentransmisikan getaran
suara menuju membran timpani.
|
3
|
Membran Timpani(GendangTelinga).
|
untuk meneruskan impuls suara dari telinga luar
ke tulang-tulang pendengaran.
|
4
|
Anulus
Fibrocartilogineus(tulang rawan yang
berongga).
|
untuk menjaga gendang telinga
agar tetap pada tempatnya.
|
5
|
Rongga Timpani(Telinga Tengah)
|
untuk meneruskan bunyi dari
telinga bagian luar ke telinga bagian tengah.
|
6
|
Otot Telinga
|
untuk meredam suara,dan
pergerakan telinga saat mengunyah.
|
7
|
Saluran Eustachius
|
untuk menjaga keseimbangan
tekanan udara di luar tubuh dengan di dalam telinga tengah.
|
8
|
Maleus(Tulang Martil)
|
untuk menghantarkan getaran
suara dari gendang telinga ke tulang landasan.
|
9
|
Incus(Tulang Landasan)
|
untuk menghubungkan tulang
martil dan tulang sanggurdi.
|
10
|
Stapes(Tulang Sanggurdi)
|
untuk menerima getaran suara dari tulang landasan
dan diantar ke membran di telinga dalam melalui tingkap oval.
|
11
|
Vestibulla
|
Berkaitan dengan sistem
keseimbangan tubuh dalam hal posisi.
|
12-13
|
Saluran Gelung/Semisirkular(Saluran
Setengah Lingkaran)
|
untuk mengatur keseimbangan
Tubuh dan memiliki sel rambut yang akan dihubungkan dengan bagian
keseimbangan dari saraf Pendengaran.
|
14
|
Tingkap Bundar
|
untuk menghubungkan skala
timpani dengan telinga tengah.
|
15
|
Cochlea(Rumah Siput)
|
untuk reseptor suara yang masuk
ke telinga dalam.
|
16
|
Saraf Pendengaran
|
untuk pengenalan dan
interpretasi suara yang masuk ke telinga yang akan dirangsang oleh otak.
|
17
|
Arteri Curotis interna
|
pembuluh darah yang
menghubungkan aliran telinga dengan otak.
|
18
|
Otot Temporer
|
otot yang menghubungkan telinga
dengan otot mulut bagian bawah/rahang.
|
4.2
Pembahasan
A.Telinga Luar
Bagian luar merupakan bagian
terluar dari telinga.Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga,
dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang meatus auditorius eksternus, dan
gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk
membantu mengarahkan suara kedalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang
telinga. Rancangan yang begitukompleks pada telinga luar berfungsi untuk
menangkap suara dan bagian terpentingadalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisikulit tipis.
Telinga luar, yang terdiri dari
aurikula (atau pinna) dan kanalis auditoriuseksternus, dipisahkan dari telinga
tengan oleh struktur seperti cakram yang dinamakanmembrana timpani (gendang
telinga).Telinga terletak pada kedua sisi kepala kuranglebih setinggi
mata.Aurikulus melekat ke sisi kepala oleh kulit dan tersusun terutamaoleh
kartilago, kecuali lemak dan jaringan bawah kulit pada lobus telinga.Aurikulus
membantu pengumpulan gelombang suara dan perjalanannya sepanjang
kanalisauditorius eksternus. Tepat di depan meatus auditorius eksternus adalah
sendi temporalmandibular. Kaput mandibula dapat dirasakan dengan meletakkan
ujung jari di meatusauditorius eksternus ketika membuka dan menutup mulut.
Aurikula berfungsi mengumpulkan
getaran udara, bentuknya berupa lempeng tulang rawan yang elastis yang ditutupi
kulit, memiliki otot intrinsic dan ekstrinsik sertadi persarapi oleh nervus
fasialis.Seluruh permukaan diliputi kulit tipis dengan lapisan subkutis pada
permukaan anterolateral, serta di temukan rambut kelenjar sebasea dankelenjar
keringat.Meatus akustikus eksternal merupakan tabung berkelok – kelok yang
terbentangantara aurikula dan membrane tempani, berfungsi menghantarkan
gelombang suara dariaurikula ke membrane tempani. Pada bagian luar banyak
ditemukan rambut yang berhubungan dengan kelenjar sebasea, sedangkan dalam
liang ditemukan serumen berwarna coklat yang berfungsi sebagai pelindung.
Seruman merupakan modifikasi kelenjar keringat bergabung dengankelenjar sebasea
yang bermuara langsung ke permukaan kulit.
B.Telinga Tengah
Telinga tengah tersusun atas
membran timpani (gendang telinga) di sebelah lateraldan kapsul otik di sebelah
medial celah telinga tengah terletak di antara kedua Membran timpani terletak
pada akhiran kanalis aurius eksternus dan menandai batas lateral
telinga,Membran ini sekitar 1 cm dan selaput tipis normalnya berwarna kelabu
mutiara dantranslulen.Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan
rumah bagi osikuli(tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke
nasofaring berhubungandengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang
temporal.
Telinga tengah mengandung tulang
terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus stapes.Osikuli dipertahankan pada tempatnya
oleh sendian, otot, dan ligamen, yang membantuhantaran suara. Ada dua jendela
kecil (jendela oval dan dinding medial telinga tengah,yang memisahkan telinga
tengah dengan telinga dalam. Bagian dataran kaki menjejak pada jendela oval, di mana suara dihantar
telinga tengah. Jendela bulat memberikan jalanke getaran suara.Jendela bulat
ditutupi oleh membrana sangat tipis, dan dataran kakistapes ditahan oleh yang
agak tipis, atau struktur berbentuk cincin.anulus jendela bulat.
Maupun jendela oval mudah mengalami
robekan.Bila ini terjadi, cairan dari dalam dapatmengalami kebocoran ke telinga
tengah kondisi ini dinamakan fistula perilimfe.Tubaeustachii yang lebarnya
sekitar 1mm panjangnya sekitar 35 mm, menghubngkan telingahke
nasofaring.Normalnya, tuba eustachii tertutup, namun dapat terbuka akibat
kontraksiotot palatum ketika melakukan manuver Valsalva atau menguap atau
menelan.Tuba berfungsi sebagai drainase untuk sekresi dan menyeimbangkan
tekanan dalam telingatengah dengan tekanan atmosfer.
C.Telinga Dalam
Telinga dalam tertanam jauh di
dalam bagian tulang temporal. Organ untuk
pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu
juga kranial VII(nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis)
semuanya merupakan bagian darikomplek anatomi. Koklea dan kanalis
semisirkularis bersama menyusun tulang labirint. Ketiga kanalis semisi
posterior, superior dan lateral erletak membentuk sudut 90 derajatsatu sama
lain dan mengandung organ yang berhubungan dengan keseimbangan. Organahir reseptor
ini distimulasi oleh perubahan kecepatan dan arah gerakan seseorang.Koklea
berbentuk seperti rumah siput dengan panjang sekitar 3,5 cm dengan duasetengah
lingkaran spiral dan mengandung organ akhir untuk pendengaran, dinamakanorgan
Corti.. Di dalam lulang labirin, namun tidak sempurna mengisinya,
Labirinmembranosa terendam dalam cairan yang dinamakan perilimfe, yang
berhubunganlangsung dengan cairan serebrospinal dalam otak melalui aquaduktus
koklearis.Labirin membranosa tersusun atas atrikulus, sakulus, dan duktus
semisirkularis,duktus koklearis.
• Atrikulus,
bentuknya seperti kantong lonjong dan agak gempeng terpaut padatempatnya oleh
jaringan ikat. Disini terdapat saraf (nervus akustikus) pada bagiandepan dan
sampingnya ada daerah yang lonjong yang disebut macula akustikautrikola.pada
dinding belakang atrikus ada muara dari duktus semisirkularis dan padadinding
depannya ada tabung halus disebut utrikulosa sirkularis, saluran
yangmenghubungkan atrikulus dengan sakulus.
• Sakulus,
bentuknya agak lonjong lebih kecil dari utrikulus, terletak pada bagiandepan
dan bawah dari vestibulum dan terpaut erat oleh jaringan ikat,
tempatterdapatnya nervus akustikus. Pada bagian depan sakulus ditemukan
serabut-serabut halus cabang nervus akustikus yang berakhir pada macula
akustika sakuli. Pada permukaan bawah sakulus ada duktus reunien yang
menghubungkan sakulus denganduktus koklearis, di bagian sudut sakulus ada
saluran halus disebut duktusendolimfatikus, berjalan melalui aquaduktus
vestibularis menuju permukaan bagian bawah tulang temporalis dan berakhir
sebagai kantong buntu disebut sakusendolimfatikus yang terletak tepat di
lapisan otak duramater.
• Duktus
semisirkularis, ada tiga tabung selaput semisrkularis yang berjalan
dalamkanalis semisrkularis (superior, posterior, dan lateralis). Penampangannya
kira-kirasekitar sepertiga penampang kanalis semisirkularis.Bagian duktus yang
melebar disebut ampula selaput.Setiap ampula mengandung satu celah siklus,
sebelah dalamada Krista ampularis yang terlihat menonjol kedalam yang menerima
ujung-ujungsaraf.
• Duktus
koklearis merupakan saluran yang berbentuk agak segitiga seolah-olahmembuat
batas pada koklea timpani. Atap duktus koklearis terdapat membranevestibularis
pada alasnya terdapat membran basilaris.Duktus koklearis mulai darikantong
buntu (seikum vestibular) dan berakhir tepat diseberang kanalis laminaspiralis
pada kantong buntu (seikum ampulare) pada membrane basilaris ditemukanorgan
korti sepanjang duktus koklearis yang merupakan hearing sense organ.
Pada pertemuan antara lamina spiralis tulang dengan
mediolus terdapat ganglionspiralis yang sebagaian besar diliputi tulang bagian
bawah dan menyatu denganmembrane basilaris melintasi duktus koklearis dan
melekat pada ligamentum basilaris.
• Membran
basilaris : dibentuk oleh lapisan serat – serat kolagen, permukaan bawahyang
menghadap skala timpani diliputi oleh jaringan ikat fibbrosa yangmengandung
pembuluh darah.
• Membran
vestibularis : suatu lembaran jaringan ikat tipis, diliputi pada permukaan atas
vestibular oleh pelapis rongga perilimf yaitu jaringan epitelselapis gepeng
yang terdiri atas sel mesenkim
• Dektus
koklearis : dektus ini mengandung pigmen, bentuknya lebih tinggi dantidak
beraturan, di bawahnya terdapat jaringan ikat yang banyak mengandungkapiler
yang disebut stria vaskularis. Dektus koklearis merupakan tempat
sekresiendolimf dan termasuk organ korti.
Telinga dalam terdiri dari labirin
osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga padatulang pelipisyang dilapisi
periosteumyang berisi cairanperilimfe& labirinmembranasea, yang terletak
lebih dalam dan memiliki cairanendolimfe.Di labirin oseaterdapat koklea,
vestibulum, kanalis semisirkularis.
• kolea
atau rumah siput. Penampang melintang koklea trdiri aras tiga bagian yaituskala
vestibuli,skala media, danskala timpani. Bagian dasar dari skala vestibuli
berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui jendela berselaput yang
disebuttingkap oval, sedangkan skala timpani berhubungan dengan telinga
tengahmelaluitingkap bulat.Bagian atas skala media dibatasi oleh membran
vestibularisatau membran Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran
basilaris.Diatas membran basilaris terdapatorgano cortiyang berfungsi mengubah
getaransuara menjadi impuls.Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel
penyokong. Diatas sel rambut terdapat membran tektorial yang terdiri
darigelatinyang lentur
sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian
otak dengan saraf vestibulokoklearis.
• Vetibulum,
bagian tengah labirintus osseous pada vestibulum ini membukafenestra ovale dan
fenestra rotundum dan pada bagian belakang atas menerimamuara kanalis
semisirkularis
• Kanalis
semisirkularis merupakan saluran setengah lingkaran yang terdiri dari 3saluran.
Saluran yang satu dengan yang lainnya membentuk sudut 90%, kanalissemisrkularis
superior, kanalis semisirkularis posterior dan
kanalissemisirkularislateralis.Labirin membranosa memegang cairan yang
dinamakan endolimfe.Terdapat keseimbangan yang sangat tepat antara perilimfe
dan endolimfe dalam telinga dalam banyak kelainan telinga dalam terjadi bila
keseimbangan ini terganggu. Percepatanangular menyebabkan gerakan dalam cairan
telinga dalam di dalam kanalis dan merang-sang sel-sel rambut labirin
membranosa. Akibatnya terjadi aktivitas elektris yang berjalansepanjang cabang
vesti-bular nervus kranialis VIII ke otak.Perubahan posisi kepala dan
percepatan linear merangsang sel-sel rambut utrikulus. Ini juga mengakibatkan
aktivitaselektris yang akan dihantarkan ke otak oleh nervus kranialis VIII. Di
dalam kanalisauditorius internus, nervus koklearis yang muncul dari koklea,
bergabung dengan nervusvestibularis, yang muncul dari kanalis semisirkularis,
utrikulus, dan sakulus, menjadinervus koklearis (nervus kranialis VIII).Yang
bergabung dengan nervus ini di dalam kanalis auditorius internus adalah nervus
fasialis (nervus kranialis VII).Kanalisauditorius internus mem-bawa nervus
tersebut dan asupan darah ke batang otak.
CAIRAN TELINGA
Endolimfe
Endolimfe atau cairan Scarpa adalah
cairan yang berada di dalam labirin telinga dalam.Kation utama yang berada di
cairan ekstraselular ini adalah kalium.Ion yang terdapat di dalam endolimfe
lebih banyak dari perilimfe.
Gangguan pada endolimfe dapat menyebabkan gerakan
tersentak-sentak dan dapat membuat mabuk darat.
Perlimfe dan endolimfe memiliki komposisi ionik yang
unik yang sesuai untuk menjalankan fungsinya yaitu mengatur rangsangan
elektrokimiawi dari sel-sel rambut di indera pendengaran.Potensoal listrik dari
endolimfe ~80-90 mV lebih positif dari perilimfe.
Perilimfe
Perilimfe adalah cairan
ekstraseluler yang terletak di koklea, tepatnya pada bagian skala timpani dan
skala vestibuli.Komposisi ionik perimlife seperti pada plasma dan cairan
serebrospinal.Kation terbanyak adalah natrium.
Perlimfe dan endolimfe memiliki komposisi ionik yang
unik yang sesuai untuk menjalankan fungsinya yaitu mengatur rangsangan
elektrokimiawi dari sel-sel rambut di indera pendengaran.Potensoal listrik dari
endolimfe ~80-90 mV lebih positif dari perilimfe.
GANGGUAN PENDENGARAN
Gangguan pendengaran harus selalu
didiagnosis oleh ahli pendengaran, seperti ahli audiologi atau spesialis THT.
Mereka akan menguji pendengaran untuk menentukan tipe dan tingkat kerusakannya.
Sebuah audiogram, akan menggambarkan temuan uji pendengaran tersebut.
Ada empat tipe gangguan pendengaran:
Tipe yang pertama dan paling umum
adalah gangguan pendengaran sensorineural yang disebabkan oleh hilangnya atau
rusaknya sel saraf (sel rambut) di dalam koklea.Gangguan pendengaran konduktif
menunjukkan adanya masalah di telinga luar atau tengah yang menyebabkan tidak
terhantarnya bunyi dengan tepat ke telinga dalam.Gangguan pendengaran campuran
merupakan gabungan gangguan pendengaran sensorineural dan konduktif.Terakhir,
gangguan pendengaran saraf terjadi ketika saraf auditori tidak dapat mengirim
sinyal ke otak.
PENYAKIT yang sering diderita dikalangan masyarakat:
1.TULI
Tuli, tunarungu, atau gangguan dengar dalam
kedokteran adalah kondisi fisik yang ditandai dengan penurunan atau
ketidakmampuan seseorang untuk mendengarkan suara.
2.OTITIS MEDIA
Radang telinga tengah (bahasa Latin: otitis media)
adalah peradangan telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh
penjalaran infeksi dari tenggorok (faringitis) dan sering pada anak-anak. Pada
semua jenis otitis media juga dikeluhkan gangguan dengar (tuli) konduktif.
Dari perjalanan klinisnya, radang telinga tengah
dibedakan atas akut (baru) dan kronis (proses lebih lama).
3.OTHEMATOMA
Othematoma (terjadi gangguan pada tulang rawan
telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan
telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol).
4.PERIKONDRITIS
Perikondritis (infeksi pada tulang rawan (kartilago)
telinga luar).
5.VERTIGO
Vertigo dapat adalah salah satu bentuk gangguan
keseimbangan dalam telinga bagian dalam sehingga menyebabkan penderita merasa
pusing dalam artian keadaan atau ruang di sekelilingnya menjadi serasa
'berputar' ataupun melayang.Vertigo menunjukkan ketidakseimbangan dalam tonus
vestibular.Hal ini dapat terjadi akibat hilangnya masukan perifer yang disebabkan
oleh kerusakan pada labirin dan saraf vestibular atau juga dapat disebabkan
oleh kerusakan unilateral dari sel inti vestibular atau aktivitas
vestibulocerebellar.
BAB V
KESIMPULAN
Telinga terdiri dari tiga bagian:
telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.Bagian luar merupakan bagian
terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga,lubang telinga,
dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, liang
telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telingaatau
membrantimpani. Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran
(martil atau malleus), landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes.Telinga
dalam terdiri darilabirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga
padatulang pelipisyang dilapisi periosteumyang berisi cairan perilimfe&
labirin membranasea, yang terletak lebih dalamdan memiliki cairan endolime.
MEKANISME PENDENGARAN
* Getaran suara ditangkap oleh aurikel
yang diteruskan keliang telinga sehingga menggetarkan membran tympani.
* Getaran diteruskan ke tulang tulang
pendengaran, stapes akhirnya menggerakkan foramen oval yang juga menggerakkan
perilymph dalm skala vestibuli. Dilanjutkan melalui membran vestibuler yang
mendorong endolymph dan membran basal ke arah bawah, perilymph dalam skala
tympani akan bergerak sehingga mendorong foramen rotundum ke arah luar.
* Skala media yang menjadi cembung
mendesak endolymph dan mendorong membran basal dan menggerakkan perilymph pada
skala tympani.
Pada saat istirahat,ujung
sel rambut berkelok kelok dan dengan berubahnya membran basal, ujung sel rambut
menjadi lurus.
Getaran
suara-saluran pendengaran-membran timpani-martil-landasan-sanggurdi-tingkap
bulat-cairan pada koklea bergetar-ujung saraf-otak-timbul persepsi suara
DAFTAR PUSTAKA
1.
IstamarSyamsuri,
DKK. 2007. Biology :Untuk SMA Kelas XI. Erlangga
2.
Drs.H.Syaifuddin,AMK.2003.
Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC:
Jakarta.
3.
Abercrombie
M., Hickman M., Johnson M.L., dan Thain M. 1993. Kamus Lengkap Biologi.Sutarmi
T.S. dan Sugiri N., penerjemah; Imaningtyas S.A dan Marias, editor.Jakarta;
Erlangga. Terjemahan dari: Dictionary of Biologi.
4.
Burnie
D.2000. Kehidupan. Jendela Iptek. Tanuwinata A.R, Penerjemah.
Jakarta:Balai Pustaka.
5.
Campbell
N.A. dan Reece J.B. 2005. Biologi. Edisi ke-7. San Fransisco: Person Benjamin
Cummings.
No comments:
Post a Comment