MAKALAH SENYAWA BENZENA
DISUSUN
OLEH :
1. ERLINDA SYAFITRI
2. MEGA WULANDARI
KELAS
: 1M
MATA KULIAH KIMIA ORGANIK 1
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS FARMASI dan SAINS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
08
Desember 2013
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang
Maha Esa, atas berkah, rahmat dan hidayahnya. Alhamdulillah, kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul Senyawa Benzena. Didalam makalah ini membahas
tentang senyawa benzena yang terdiri dari gugus fungsi turunan benzena dan
kegunaannya serta jenis-jenis reaksi yang ada pada senyawa benzena. Adapun tujuan kami menulis makalah
ini yang utama untuk memenuhi tugas dari dosen yang membimbing kami dalam mata
kuliah Kimia Organik I.
Di sisi lain, kami menulis
makalah ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai apa itu Senyawa Benzena, apa
saja sifat fisis dan sifat kimianya, apa saja kegunaan benzena yang
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dan sebagainya. Kami menyadari makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,diharapkan kritik dan saran
pembaca demi kesempurnaan makalah kami untuk ke depannya. Mudah-mudahan dengan
kami membahas makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama bagi mahasiswa-mahasiswa yang
mengikuti mata kuliah Kimia Organik I.
Hormat kami
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Senyawa benzena
mempunyai rumus molekul C6H6, dan termasuk dalam golongan
senyawa hidrokarbon aromatik. Nama aromatik digunakan karena senyawa
tersebut berbau harum.dari rumus molekulnya dapat diketahui bahwa benzena
merupakan senyawa tidak jenuh karena tidak memenuhi rumus CnH2n+2.Bila dibandingkan dengan senyawa hidrokarbon lain yang mengandung
6 buah atom karbon, misalnya heksana (C6H14) dan
sikloheksana (C6H12), maka dapat diduga bahwa benzena
mempunyai derajat ketidakjenuhan yang tinggi. Dengan dasar dugaan tersebut maka
dapat diperkirakan bahwa benzena memiliki ciri-ciri khas seperti yang dimiliki
oleh alkena.Perkiraan tersebut ternyata jauh berbeda dengan kenyataannya,
karena benzena tidak dapat bereaksi seperti alkena (adisi, oksidasi, dan
reduksi).Lebih khusus lagi benzena tidak dapat bereaksi dengan HBr, dan
pereaksi-pereaksi lain yang lazimnya dapat bereaksi dengan alkena.Sifat-sifat
kimia yang diperlihatkan oleh benzena memberi petunjuk bahwa senyawa tersebut
memang tidak segolongan dengan alkena ataupun sikloalkena.
Senyawa benzena dan
sejumlah turunannya digolongkan dalam senyawa aromatik, Penggolongan ini
dahulu semata-mata dilandasi oleh aroma yang dimiliki sebagian dari
senyawa-senyawa tersebut.Perkembangan kimia pada tahap berikutnya menyadarkan
para kimiawan bahwa klasifikasi senyawa kimia haruslah berdasarkan struktur dan
kereaktifannya, dan bukan atas dasar sifat fisikanya.
A.
TUJUAN
Adapun tujuan membuat makalah ini
adalah:
1. Untuk
mengetahui apa itu struktur dan senyawa turunan benzena.
2. Untuk
mengenal tatanama struktur benzena.
3. Untuk
memahami reaksi kimia benzena.
B.
MANFAAT
1. Bagi
penulis, untuk menambah ilmu tentang makalah ini.
2. Bagi
mahasiswa, membantu untuk pembelajaran tentang benzena.
3.
Bagi dosen, untuk membantu mempermudah
dalam menyampaikan materi tentang makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 STRUKTUR BENZENA
Benzena dan Turunannya Senyawa benzena pertama kali disintesis oleh Michael
Faraday pada tahun 1825, dari gas yang dipakai sebagai bahan bakar lampu
penerang.Sepuluh tahun kemudian diketahui bahwa benzena memiliki rumus molekul
C6H6 sehingga disimpulkan bahwa benzena memiliki ikatan rangkap yang
lebih banyak daripada alkena. Ikatan rangkap pada benzena berbeda dengan ikatan
rangkap pada alkena.Ikatan rangkap pada alkena dapat mengalami reaksi adisi,
sedangkan ikatan rangkap pada benzena tidak dapat diadisi, tetapi benzena dapat
bereaksi secara substitusi. Contoh:
1. Reaksi adisi : C2H4 + Cl2 --> C2H4Cl2
2. Reaksi substitusi : C6H6 + Cl2 --> C6H5Cl
+ HCl
Menurut
Friedrich August Kekule, keenam atom karbon pada benzena tersusun secara siklik
membentuk segienam beraturan dengan sudut ikatan masing-masing 120°. Ikatan
antar atom karbon adalah ikatan rangkap dua dan tunggal bergantian.
KEAROMATISAN
dan ATURAN HUCKEL
Pada
tahun 1931 seorang ahli kimia Jerman Erich Huckel mengusulkan bahwa untuk
menjadi aromatik, suatu senyawa harus memiliki electron pi sebanyak 4n+2 dengan
n sebuah bilangan bulat. Menurut Huckel, senyawa aromatik adalah
senyawa yang memiliki sistem ikatan rangkap dua terkonjugasi dengan n
adalah bilangan bulat 0, 1, 2, 3 … jadi senyawa siklik dengan ikatan rangkap
dua terkonjugasi memiliki jumlah elektron Ï€ = 2, 6, 10, 14 …. Adalah aromatik.
Sedangkan siklobutadiena dan siklooktatetraena dengan 4 dan 8 elektron π, tidak
memenuhi rumusan 4n + 2 sehingga bukan senyawa aromatik.
TATANAMA SENYAWA BENZENA
Semua
senyawa yang mengandung cincin benzena digolongkan sebagai senyawa turunan benzena.
Penataan nama senyawa turunan benzena sama seperti pada senyawa alifatik, ada
tata nama umum (trivial) dan tata nama menurut IUPAC yang didasarkan pada
sistem penomoran. Menurut IUPAC, benzena dengan satu substituen diberi nama
seperti pada senyawa alifatik, sebagai gugus induknya adalah benzena. Contoh:
REAKSI
SENYAWA BENZENA
Reaksi benzena umumnya melalui reaksi
substitusi, walaupun ada sebagian reaksi yang melalui reaksi adisi. Macam-macam
substitusi benzena di antaranya halogenasi benzena, nitrasi benzena, dan
reaksi riedel-crafts :
·
Halogenasi
Dengan adanya katalis besi (III) klorida
atau alumunium klorida, benzena dapat bereaksi dengan klorin ataupun bromin
membentuk senyawa halobenzena pada suhu kamar. Persamaan reaksi nya adalah
sebagai berikut :
·
Nitrasi
Benzena
Campuran asam
nitrat pekat dan asam sulfat pekat dengan volume sama dikenal sebagai campuran
nitrasi. Jika suhu dikendalikan pada 55°C maka hasil reaksi utama adalah nitrobenzena,
suatu cairan berwarna kuning pucat. Reaksinya secara umum:
·
Alkilasi
Benzena
Penambahan katalis AlCl3 anhidrat dalam reaksi benzena dan
haloalkana atau asam klorida akan terjadi reaksi sangat eksotermis.Jenis reaksi
ini dinamakan reaksi Friedel-crafts. Contoh persamaan reaksi:
·
Sulfonasi
Sulfonasi
merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus sulfonat. Reaksi ini
terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat sebagai pereaksi.
BAB
III
KESIMPULAN
Benzena diklasifikasikan pada manusia karena sifatnya yang karsinogenik. Benzena masih sering digunakan sebagai senyawa tambahan dalam bensin untuk menaikkan nilai oktan. Pada umumnya benzena digunakan sebagai pelarut dan namun ada juga yang berfungsi sebagai obat pengawet makanan dsb. Sedangkan dampak senyawa benzena karena sangat beracun dapat menyebabkan kematian bila terhirup dengan konsentrasi tinggi.
No comments:
Post a Comment