TEMPO.CO, Malang - Malam renungan untuk memperingati
kematian mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang Fikri Dolasmantya
Surya diselimuti kesedihan mendalam. Isak tangis ratusan mahasiswa
mewarnai pembacaan puisi yang dilakukan secara bergantian.
Sepanjang
malam, peserta menampilkan puisi yang berisi kritikan atas kekerasan
yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Mereka juga turut merasakan
sedihnya kehilangan orang yang dicintai seperti yang dirasakan orang
tua Fikri, Muchsin dan Khusnul Fikhiyah. Sejumlah peserta renungan
tampak menitikkan air mata dan sebagian menahan tangis.
Maklum,
sejumlah puisi dan testimoni teman Fikri mengaduk emosi para mahasiswa
dari berbagai perguruan tinggi di Malang. Apalagi, mereka juga
mengetahui seputar aksi kekerasan yang merenggut nyawa Fikri lewat
pemberitaan. Namun, teman-teman Fikri sesama mahasiswa ITN tak terlihat
dalam kegiatan itu. Mereka diperkirakan takut menghadiri kegiatan yang
diselenggarakan Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK) tersebut.
Para
mahasiswa yang menghadiri malam renungan juga mengumpulkan dana
sumbangan untuk keperluan advokasi. Lembaran uang diletakkan di atas
kain putih bergambar avatar Fikri. Di sekeliling avatar Fikri, lilin
menyala sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam. "Kami melakukan aksi
damai, tak hanya sekadar unjuk rasa," kata koordinator AMAK Farid
Ramdani di depan perpustakaan Universitas Brawijaya Malang, tadi malam,
Selasa, 10 Desember 2013.
Aksi ini dilakukan sekaligus guna
mengajak mahasiswa lain untuk ikut terlibat, mendorong agar kasus
kekerasan di kampus dihentikan. Sebab, kasus kekerasan yang dialami
Fikri menunjukkan bahwa kekerasan masih terjadi di dalam lingkungan
kampus. "Pendidikan hari ini masih diwarnai kekerasan. Mari berikan
pendidikan yang manusiawi," katanya.
Mereka juga menuntut
pertanggungjawaban Rektor ITN Malang karena melakukan pembiaran terhadap
aksi kekerasan dalam lingkungan pendidikan. Farid juga menuntut pelaku
kekerasan diadili dan dihukum berat. Aksi para mahasiswa ini ditutup
dengan lagu Darah Juang.
Fikri, mahasiswa ITN angkatan
2013, tewas setelah mengikuti orientasi Kemah Bakti Desa yang
dilaksanakan di Gua Cina, Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan
Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Oktober lalu. Dugaan sementara
polisi, Fikri meninggal akibat kelelahan. Namun investigasi AMAK
menyatakan kematian Fikri disebabkan oleh kekerasan fisik.
No comments:
Post a Comment