Saturday, 14 December 2013

malam renungan Fikri.. :(

  TEMPO.CO, Malang - Malam renungan untuk memperingati kematian mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang Fikri Dolasmantya Surya diselimuti kesedihan mendalam. Isak tangis ratusan mahasiswa mewarnai pembacaan puisi yang dilakukan secara bergantian.
Sepanjang malam, peserta menampilkan puisi yang berisi kritikan atas kekerasan yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Mereka juga turut merasakan sedihnya kehilangan orang yang dicintai seperti yang dirasakan orang tua Fikri, Muchsin dan Khusnul Fikhiyah. Sejumlah peserta renungan tampak menitikkan air mata dan sebagian menahan tangis.
   Maklum, sejumlah puisi dan testimoni teman Fikri mengaduk emosi para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malang. Apalagi, mereka juga mengetahui seputar aksi kekerasan yang merenggut nyawa Fikri lewat pemberitaan. Namun, teman-teman Fikri sesama mahasiswa ITN tak terlihat dalam kegiatan itu. Mereka diperkirakan takut menghadiri kegiatan yang diselenggarakan Aliansi Mahasiswa Anti Kekerasan (AMAK) tersebut.
     Para mahasiswa yang menghadiri malam renungan juga mengumpulkan dana sumbangan untuk keperluan advokasi. Lembaran uang diletakkan di atas kain putih bergambar avatar Fikri. Di sekeliling avatar Fikri, lilin menyala sebagai bentuk keprihatinan yang mendalam. "Kami melakukan aksi damai, tak hanya sekadar unjuk rasa," kata koordinator AMAK Farid Ramdani di depan perpustakaan Universitas Brawijaya Malang, tadi malam, Selasa, 10 Desember 2013.
Aksi ini dilakukan sekaligus guna mengajak mahasiswa lain untuk ikut terlibat, mendorong agar kasus kekerasan di kampus dihentikan. Sebab, kasus kekerasan yang dialami Fikri menunjukkan bahwa kekerasan masih terjadi di dalam lingkungan kampus. "Pendidikan hari ini masih diwarnai kekerasan. Mari berikan pendidikan yang manusiawi," katanya.
      Mereka juga menuntut pertanggungjawaban Rektor ITN Malang karena melakukan pembiaran terhadap aksi kekerasan dalam lingkungan pendidikan. Farid juga menuntut pelaku kekerasan diadili dan dihukum berat. Aksi para mahasiswa ini ditutup dengan lagu Darah Juang.
Fikri, mahasiswa ITN angkatan 2013, tewas setelah mengikuti orientasi Kemah Bakti Desa yang dilaksanakan di Gua Cina, Dusun Rowotrate, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Oktober lalu. Dugaan sementara polisi, Fikri meninggal akibat kelelahan. Namun investigasi AMAK menyatakan kematian Fikri disebabkan oleh kekerasan fisik.

No comments:

Post a Comment